Desa Susukan memiliki bentang alam maha indah. Sejuk, segar, dan air mengalir tanpa mengenal musim. Pada 2016, Pemerintah Desa Susukan melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) membangun Taman Lazuardi sebagai ikon Desa Susukan. Taman Lazuardi didesain sebagai taman eduwisata, yaitu taman yang tak hanya sekadar arena permainan, tapi juga sarana edukasi bagi pengunjung.
Desa Susukan yang terletak kaki Gunung Slamet, tepatnya di Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Kini, desa ini tengah mengembangkan diri sebagai desa wisata. Desa Susukan sudah menyiapkan lahan seluas 1,5 hektar untuk digunakan sebagai Taman Lazuardi. Pada tahap pertama, pembangunan taman seluas 4.000 m2 dengan dukungan penyertaan modal pemerintah desa ke BUMDes sebesar Rp 200 juta.
Nama Inovasi | Taman Eduwisata Lazuardi |
Pengelola | Pemerintah dan BUMDes Desa Susukan |
Alamat | Desa Susukan, Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah |
Kontak | Rigih Bayu Ratri (Direktur BUMDes Desa Susukan) |
Telepon | +62-813-2265-3397 |
Taman Lazuardi didesain sebagai taman dengan aliran sungai kecil, pohon-pohon rindang, jalan setapak, dan gazebo. Warga desa dapat berkumpul menikmati gemericik air yang mengalir dalam sungai kecil. Sungai kecil itu berisi ikan-ikan warna warni. Ada gazebo di atas sungai, ada taman bunga, dan ada juga sawah mina padi.
Di pusat taman, ada perpustakaan mini yang juga sekaligus sebagai tempat berkumpul pada malam minggu, untuk menyaksikan bersama-sama layar tancap. Filmnya tentu saja film yang bertema pendidikan, inspirasi. Ke depan, Taman Lazuardi berpotensi besar menyerap banyak pengunjung.
Desa Susukan memiliki kekayaan potensi air dan tanaman hias yang mendukung pengembangan Taman Lazuardi. Pemerintah Desa Susukan sendiri akan memanfaatkan potensi air tersebut dengan membangun kolam renang yang terletak di area persawahan di samping Taman Lazuardi.
Kolam renang yang akan dibangun terdiri dari kolam renang anak dan dewasa. Pengunjung Taman Lazuardi diharapkan meningkat setelah wahana kolam renang selesai dibangun. Selain pemanfaatan potensi air, pemerintah Desa Susukan juga berusaha memaksimalkan pemanfaatan potensi tanaman hias dengan menjadikan tanaman hias sebagai oleh-oleh bagi pengunjung yang datang ke Taman Lazuardi.
Selain melibatkan BUMDes, Pemerintah Desa Susukan juga menggandeng tim Program Pengembangan Desa Mitra Universitas Jendral Sudirman (PPDM UNSOED) untuk menyusun rencana pengembangan Desa Susukan sebagai desa eduwisata.
PPDM Unsoed mendukung inisiatif di atas dengan memberikan bantuan yang menunjang program-program desa eduwisata, seperti pendirian bank sampah, penumbuhan produk unggulan desa sebagai oleh-oleh khas Desa Susukan, dan membantu pengembangan Taman Lazuardi melalui dukungan beberapa fasilitas tambahan.
Pada 2018, pendirian bank sampah telah dilakukan. Bank sampah dibentuk dengan bekerja sama dengan ibu-ibu yang tergabung dalam PKK Desa Susukan. Pendirian bank sampah diawali dengan kegiatan workshop pengelolaan bank sampah, pembentukan organisasi bank sampah, pelatihan pengurus bank sampah yang telah terpilih dan pendirian gudang sampah.
Selain bank sampah, program pengembangan desa eduwisata lainnya adalah pengembangan produk unggulan desa, yaitu gula kelapa. Ke depan, produk unggulan ini akan menjadi oleh-oleh khas Desa Susukan. Kegiatan pengolahan gula kelapa akan laboratorium binis kawasan perdesaan atau menjadi pusat belajar pengolahan gula kelapa.
Pelaku wirausaha desa yang dilibatkan sebagai mitra adalah Kelompok gula kelapa Manggarsari. Kelompok ini telah melakukan kegiatan pelatihan administrasi kelompok pengrajin, menerima bantuan alat produksi dan dapur hemat energi untuk meningkatkan kualitas produksi.
Kalau dikelola dengan baik,sesuatu pasti akan ada bermanfaatnya dan menghasilkan
Waah..Baru sadar kalau ada video ku ada manfaatnya, trims trims banget Admin