Rasa prihatin pada kejadian dan musibah yang kerap dialami oleh para penderes nira kelapa di wilayah tempatnya bekerja, seorang dokter muda yang menjabat sebagai Kepala Puskesmas Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Drg Rahayu Puji Astuti, mempelopori Gerakan Satu Langkah Sejuta Makna. Gerakan ini memberikan bantuan berupa walker (alat bantu jalan tanpa roda) untuk membantu para korban.

Sejak bekerja Kecamatan Mrebet, Rahayu menangani sejumlah peristiwa orang jatuh dari pohon kelapa saat mengambil nira. Sebagian dari mereka mengalami patah tulang dan kelumpuhan.

Nama InovasiGerakan Satu Langkah Sejuta Makna
PengelolaPuskesmas Mrebet dan Penulis Muda Purbalingga
AlamatKecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah
KontakDrg. Rahayu Puji Astuti
Telepon

Selain itu, dia terinspirasi dari kondisi ibunya yang yang sering mengalami sakit pada kaki yang disebabkan karena asam urat, kolesterol dan osteoporosis serta program pendampingan kepada pasien yang mengalami saraf kecepit.

Baginya, sebuah perjalanan panjang tentunya dimulai dari satu langkah kaki. Begitu pula ribuan kilometer tidak akan mungkin terlewati bila tidak dimulai dengan satu langkah kaki.Begitulah Kira-kira yang ingin diwujudkan dokter muda ini. Memberikan pengharapan dan semangat untuk terus melanjutkan perjalanan hidup meski dengan kondisi yang tidak sesempurna sebelumnya.

Meski baru dirintis beberapa bulan ini, namun gerakan Satu Langkah Sejuta Makna setidaknya sudah memberikan bantuan kepada 5 orang penyandang disabilitas, yaitu;

  • Anwar Setiawan (29), warga Desa Cipaku Rt. 01 Rw. 02 Kecamatan Mrebet;
  • Ropidin (57), warga Desa Cipaku Rt. 04 Rw. 03 Kecamatan Mrebet;
  • Sahuri (59), warga Desa Cipaku Rt. 01 Rw. 07 Kecamatan Mrebet;
  • Ita warga Desa Sindang Kecamatan Mrebet; dan
  • Santori (68) warga Desa Serayu Larangan, Kecamatan Mrebet.

Gerakan ini didukung oleh para penulis muda Purbalingga yang membantu sang dokter dalam mengampanyekan Gerakan Satu Langkah Sejuta Makna. Ayo dukung!