Warga Desa Badalungga Hilir yang tidak bisa mengoperasikan komputer cukup banyak. Pemerintah desa menggandeng lembaga kursus komputer untuk mengatasi permasalahan ini, khususnya untuk warga usia produktif. Inovasi ini mampu meningkatkan kompetensi masyarakat dan mempersiapkan tenaga yang terampil di desa. Para alumnus kursus dapat diterima di sejumlah perusahaan penambangan batubara karena mereka mampu bekerja dengan peralatan yang sudah computerized.
Desa Badalungga Hilir terletak di Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan. Kabupaten Balangan merupakan pemekaran dari Kabupaten Hulu Sungai Utara yang ditetapkan berdasarkan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2003 tanggal 25 Februari 2003 dengan luas 1.819,75 km².
Nama Inovasi | : | Kursus Komputer bagi Masyarakat Desa |
Pengelola | : | Pemerintah Desa dan LKP Mediapro |
Alamat | : | Desa Badalungga Hilir RT. 01 No 35, Kecamatan Awayan, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) |
Kontak | : | Ayu Hani (Deputi Direktur LKP Medipro) |
Telepon | : | +62-852-4870-6135 |
Secara administratif Kabupaten Balangan terdiri dari 8 kecamatan, salah satunya Awayan. Kecamatan ini berpenduduk lebih dari 12 ribu jiwa ini yang tersebar pada 23 desa, antara lain Awayan, Badalungga, Badalungga Hilir, Baru, Bihara, dan Pudak.
Usulan untuk penyelenggaraan kursus komputer ini dibahas dalam Musyawarah Desa yang dihadiri tokoh-tokoh dan berbagai elemen masyarakat. Usulan itu disetujui forum sehingga masuk dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) dan dianggarkan dalam APBDes yang bersumber pada Dana Desa.
Setelah perencanaan tertuang dalam APBdes dan disetujui oleh pihak kecamatan dan Dinas PMD, maka pemerintah desa langsung mendatangi beberapa lembaga untuk menjajagi kerjasama. Kegiatan ini dibiayai penuh dengan menggunakan Dana Desa.
Selanjutnya, Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Medipro terpilih karena memiliki pengalaman dalam penyelenggaraan kursus bersama sejumlah desa lain. LKP Medipro juga diketahui memiliki tenaga pendidik atau instruktur yang handal dan profesional dibidangnya.
Lalu, pemerintah desa mendata masyarakat yang akan mengikuti kursus. Penentuan waktu pelaksanaan kursus dilakukan bersama dengan LKP Medipro setelah terjadi kerjasama dan penunjukan resmi lembaga tersebut sebagai pihak ketiga yang akan menyelenggarakan kegiatan kursus.
LKP Medipro kemudian menyelenggarakan kursus komputer pada waktu-waktu yang ditentukan. Kegiatan ini diikuti warga desa dari kelompok usia produktif yang telah menyatakan minat dan menyatakan kesediaan mengikuti kursus dan pelatihan secara penuh.
Pembelajaran menggunakan metode learning by doing dengan memadukan teori dan praktek langsung di komputer. Peserta duduk bersila di depan komputer yang sudah disiapkan.
Pembelajaran dimulai dengan memberikan instruksi tentang standar opersional prosedur (SOP) yang harus diketahui, dipahami, dan dipatuhi oleh peserta tentang komputer dan perangkat lainnya. Kemudian menerangkan, menjelaskan, dan mempraktikan materi ajar melalui contoh langkah kerja yang nantinya harus diikuti peserta.
Agar siswa bisa melihat contoh langkah kerja materi praktik yang dipraktikkan, ditampilkan pula contoh-contoh secara visual. Evaluasi dilakukan dengan menguji kemampuan praktek peserta melalui demonstrasi maupun hasil kerja menggunakan komputer.
Secara teknis permasalahan dan hambatan yang berarti hampir tidak ada karena pemdes hanya memfasilitasi, sedangkan yang melaksanakannya lembaga kursus. Manfaat yang diperoleh sangat besar, selain dapat meningkatkan kompetensi masyarakat, juga diharapkan dapat mengurangi pengangguran dengan mempersiapkan tenaga yang terampil melalui kursus komputer.
Selain PT Adaro Indonesia dan anak perusahaan Balangan Coal, ada banyak perusahaan lain yang bergerak dalam penambangan batubara. Perusahaan-perusahaan ini membutuhkan karyawan yang mampu bekerja dengan peralatan yang sudah computerized.
Masyarakat Awayan, khususnya Desa Badalungga Hilir kini sudah melek komputer. Ke depan, inovasi desa di bidang kursus komputer ini perlu dikembangkan lebih lanjut.
Selain program komputer perkantoran seperti microsoft office dan power point, ke depan juga diperkaya dengan program-program graphic design, programing, database, komputer akuntansi, serta berbagai aplikasi media sosial maupun game yang bersifat edukatif.*****