Bagi sebagian orang, binatang melata seperti, ular dan biawak adalah hama. Hama musti dibasmi karena tidak memiliki nilai kemanfaatan, bahkan berbahaya. Namun bagi Hanif Prasetyo Aji, anak muda kreatif dari Desa Bantarsari, hampir semua hama dapat dia ubah jadi produk cantik bernilai jual tinggi. Dia membuat beragam produk kerajinan kulit berbahan baku kulit ular, ikan pari, dan biawak.

Nama InovasiProduk Kerajinan Kulit Bantarsari
PengelolaHPR Leather
AlamatDesa Bantarsari, Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah
Kontak PersonHanif Prasetyo Aji
Telepon+62-812-2639-2220
Media Sosialhttps://www.instagram.com/hprleather/

Desa Bantarsari ada di wilayah Kecamatan Bantarsari, Kabupaten Cilacap. Bermodalkan ketekunan, ilmu, dan peralatan yang relatif sederhana, Hanif “menyulap” hama menjadi aneka produk cantik yang laku keras di pasaran. Betapa tidak, kulit dari ular, biawak, dan ikan pari dia jadikan sebagai bahan baku produk dompet, ikat pinggang, tas, dan aksesoris lainnya.

Usai merampungkan studinya di Akademi Teknik Kulit Yogyakarta, Hanif sengaja membuka workshop kerajian kulit di desanya supaya industri kreatif semakin diminati masyarakat. Kerja penyamakan dan desain produk dia kerjakan sendiri. Dia tidak tertarik bekerja di kota, cita-cita justru ingin membuka lapangan kerja di desanya.

Hanif juga seringkali berbagi ilmu dan keterampilan dalam dunia kerajinan kulit melalui pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh desa. Dia ingin para pemuda desa mampu mendayagunakan beragam potensi desa menjadi produk unggulan yang membanggakan.

Mutu produk yang diproduksi Hanif tak kalah dengan produk-produk yang udah memiliki brand bagus. Produk-produk HPR Leather dijual melalui distributor dan pasar online di dunia internet. Usaha ini semakin meningkatkan pemasukan ekonomi keluarganya.

Khalid Barkah, Pendamping Desa Kecamatan Bantarsari