Sistem Dokumentasi ini dikembangkan pada awal 2016. Gedhe Nusantara melounching Oemah Gedhe sebagai ruang publik bersama. Menurut Yossy Suparyo, Ketua Gedhe Nusantara, sistem tersebut melengkapi platform program lembaganya yang mengusung gagasan rumah bersama pemberdaya dan inovator desa.
“Sistem dokumentasi ibarat jendela bagi desa untuk melihat khasanah praktik pemberdayaan masyarakat desa secara lebih luas dan variatif. Desa dimudahkan mendapatkan referensi dari ratusan praktik nyata yang sudah dilakukan desa,” ujarnya.
Awalnya layanan ini menggunakan alamat https://inovasi.web.id, lalu pada Maret 2018, Ditjen Pembangunan Daerah Tertinggal Kementerian Desa PDTT mengajak Gedhe Nusantara untuk mendorong inisiatif tersebut makin luas dan sistemik. Maka pada April 2018, sistem layanan berpindah ke https://inovasi.web.id. Setiap hari, layanan ini diakses lebih dari 10.000 pengunjung.
“Kerjasama lembaga pemerintah dan organisasi masyarakat sipil akan mempercepat perubahan sosial. Setiap lembaga memiliki keterbatasan sumber daya sehingga kerjasama menjadi solusi tepat untuk mewujudkan desa yang kuat dan mandiri,” lanjut Yossy.
Pada Februari 2018, ada 600 katalog praktik inovasi yang dapat disajikan ke publik. Praktik inovasi dikelompokkan dalam delapan kategori, mulai dari Wirausaha Desa, Produk Unggulan Desa, Wisata Desa, Sumber Daya Manusia, Pemerintahan yang Baik, Layanan Sosial Dasar, Infrastruktur Desa, dan Teknologi Tepat Guna. Setiap katalog berisi informasi praktik inovasi di sebuah desa atau kawasan perdesaan, termasuk kontak person inovatornya.
Pengumpulan katalog inovasi melibatkan para Pendamping Desa Kementerian Desa PDTT dan organisasi masyarakat sipil di seluruh tanah air. Pada 2019, pengelola menargetkan ada 5.000 katalog inovasi dapat terkumpul dan menjadi bahan bacaan bermutu bagi penentu keputusan di desa. Penyebaran informasi juga dilakukan melalui media sosial sehingga menjangkau audien yang lebih luas dan beragam.