Bila pergi ke Lombok Timur, orang-orang akan segera menyebut Tete Batu sebagai Ubud versi Lombok. Nuansa persawahan yang hijau, alam yang begitu asri dan sejuk adalah pesona tersendiri dari Lombok Timur.

Kealamian itu ditambah pula dengan kealamian warga dan lingkungan Lombok Timur yang relijius. Lombok Timur adalah pusat dari Nahdatul Wathan, kampung halaman sang Tuan Guru yang memiliki jasa besar dalam pembangunan sumber daya manusia di Lombok melalui pengajaran agama dan pengembangan pendidikan.

Desa Waringin juga terletak di, Kecamatan Suralaga, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat. Desan ini merupakan hasil pemekaran dari Desa Bagik Payung. Jumlah penduduk Waringin pada tahun 2017 sebanyak 3.521 jiwa, dengan jumlah Kepala Keluarga 1.161 KK dan kepadatan penduduk 10,5 per km2.

Mayoritas penduduk Desa Waringin adalah petani. Sebagai salah satu Desa hasil pemekaran yang berumur baru 5 (lima) tahun, Desa Waringin telah memperlihatkan geliat pembangunan yang cukup menggembirakan.

Dulunya, akses untuk mendistribusikan hasil pertanian begitu mahal. Jaraknya pun begitu jauh. Panen yang dituai pun tidak stabil akibat keadaaan irigasi yang sangat bergantung pada musim. Bila musim kering tiba, air begitu susah.

Perkembangan permukiman pun tidak merata. Tidak ada SMP di Waringin. Anak-anak Waringin harus bersekolah jauh ke luar desa. Menjadi sangat jauh karena akses jalan yang sangat minim dan memprihatinkan. Perekonomian desa pun menjadi tidak berkembang karenanya. Warga hanya bisa pasrah.

Dana Desa yang diterima oleh Desa Waringin sebagian besar telah digunakan untuk pembangunan fisik sesuai yang diputuskan oleh Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Desa ketika melakukan Pembahasan APBDes. Harapan pembangunan fisik ini telah lama disampaikan oleh masyarakat namun gayung belum bersambut sampai dengan disalurkannya Dana Desa.

Jalan Desa segera dibangun. Jembatan Desa pun dibuat layak. Sumber dan sarana irigasi dibuat dan diperbaiki sehingga petani tidak mengalami kesulitan air. Gedung Serbaguna pun dibangun sebagai pusat aktivitas warga.

Dibangunnya Jalan Desa telah mengubah aliran perekonomian yang sebelumnya tersendat menjadi menyebar, memicu titik-titik pertumbuhan ekonomi yang baru dan sekarang telah terlihat nyata dengan pembangunan sarana perdagangan dan rumah-rumah baru penduduk.

Demikian pula dengan pembangunan sumber dan sarana irigasi. Pembangunan fisik ini telah mampu memperbaiki kualitas dan kuantitas panen.

Jembatan Desa dari alokasi Dana Desa juga memperlancar aliran transportasi yang lebih besar. Penghubung pengangkutan hasil panen sehingga akses dari sawah ke pasar menjadi mudah.

Yang paling menggembirakan adalah adanya kemudahan akses ke salah satu sekolah setingkat SMP. Masa depan generasi muda Desa Waringin yang semula hanya puas dengan kualitas pendidikan yang rendah menjadi memiliki semangat baru untuk menggapai kualitas pendidikan yang lebih tinggi.

Berkat Dana Desa, keinginan masyarakat untuk memiliki Gedung Serbaguna menjadi terwujud. Beliau juga menyampaikan bahwa Gedung Serbaguna yang dibangun ini merupakan gedung paling besar di Kecamatan Suralaga. Para pemuda di Desa Waringin menjadi tergerak untuk berolahraga.

Sarana untuk sosialisasi secara formal dengan Petugas dari Pemerintah Daerah juga terakomodir dengan baik termasuk sarana untuk menyampaikan penawaran pekerjaan dari pihak luar. Kesempatan masyarakat untuk menggapai asa semakin terbuka. Masa Depan Masyarakat Desa Waringin semakin cerah.

Kepemimpinan dan peran serta masyarakat Desa Waringin menjadi kunci sukses pembangunan desa. Ide-ide datang dari Kepala Desa dan beliau berhasil menyosialisasikan program-program desa kepada masyarakat sehingga masyarakat tergerak dan berkomitmen penuh untuk terlibat dalam pembangunan desa.