Desa Silawan merupakan suatu desa di tapal batas negara. Satu langkah saja, kita bisa tiba di Republik Demokratik Timor Leste. Di Silawan, ada keluarga yang terpisah negara. Konflik sosial berujung referendum, jauh memisahkan hubungan darah. Walau jarak hanya sejengkal tanah, namun untuk prosedur ketat dilakukan atas nama keamanan negara.

Desa Silawan terletak di Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur. Hanya berjarak 15 KM, Desa Silawan secara administratif masuk wilayah Kabupaten Belu yang beribukota di Kota Atambua. Desa Silawan tetaplah menawan. Bagi mereka, tidak ada tanah yang mampu pisahkan. Termasuk tragedi kematian. Mereka terpisah karena dunia, tapi tetap dilahirkan takdir Tuhan.

Nama InovasiPengelolaan Dana Desa
PengelolaPemerintah Desa Silawan
AlamatDesa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur
KontakFerdi Mones (Kepala Desa Silawan)
Telepon+62-812-8712-0083
Websitehttp://silawan.desa.id

Dengan penduduk 3.728 jiwa, Silawan dihuni 943 Kepala Keluarga. Sebagian besar masyarakatnya, tekun bertani. Ada juga yang mencoba peruntungan dengan mengembangkan usaha tambak ikan, sebagian kecil lainnya menjadi Aparatur Sipil Negara dan pedagang.

Dengan adanya program Dana Desa oleh pemerintah, aparatur Desa Silawan menyalurkan alokasi Dana Desa pada beberapa sektor baik dalam peningkatan sarana dan prasarana desa maupun dalam peningkatan kualitas hidup warganya.

Untuk tahun 2017, Desa Silawan memperoleh Dana Desa (APBN) sebesar Rp 836 juta. Dana tersebut dialokasikan dalam pembangunan infrastruktur dan peningkatan kualitas hidup warga desa.

Mengingat warga desa yang masih hidup dibawah standar layak. Dana Desa digunakan dalam kegiatan rehab rumah warga yang rusak berat. Penyaluran bantuan perbaikan rumah pada hakikatnya untuk menumbuhkan optimisme warga dalam survive menjalani kehidupannya.

Aspek pembangunan mental ini akan memberi dorongan pada warganya untuk mengembangkan perekonomian keluarganya. Penyambungan aliran listrik, sebagai pelengkapnya, dilakukan agar usaha-usaha rumah tangga yang dijalani sebagian warga, dapat meningkat produktivitasnya. Sehingga meningkatkan harapan warga dalam menggapai kesejahteraan hidupnya.

Di samping untuk kegiatan rehab, Dana Desa digunakan dalam membangun Embung Desa yang berfungsi sebagai sumber air untuk pengairan pertanian dan peternakan pada musim kemarau.

Selain pembangunan fisik, Dana Desa digunakan dalam usaha peningkatan perekonomian melalui kegiatan rehabilitasi tambak ikan dan pembelian alat-alat perbengkelan. Dana Desa juga digunakan dalam peningkatan kualitas kesehatan, melalui pembangunan Posyandu terintegrasi yang melayani kesehatan dan sentra pendidikan warga.

Berkat dana desa, kini Desa Silawan tidak lagi dipinggirkan. Banyak prestasi diraih. Di antaranya menjadi Desa Percontohan Se-kabupaten Belu. Prestasi ini menjadi bentuk nyata apresiasi atas kerja-kerja segenap aparat dan elemen desa dalam menyalurkan Dana Desa yang diamanahkan negara.

Desa silawan menjadi salah satu desa yang humanis dalam menyalurkan dana desa. Semangat hidup warga perbatasan yang serba kekurangan perlu dibangkitkan. Bagaimana pemanfaatan Dana Desa dapat menyentuh optimisme dan semangat inilah yang dapat menjadi kunci sukses keberhasilan.

Peningkatan kualitas hidup warga melalui perbaikan rumah maupun penyaluran listrik, akan menstimulus optimisme mereka. Selanjutnya, bekali dengan keahlian hingga mandiri berwirausaha. Lalu, adakah yang lebih indah dari ini semua?