Dana Desa digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan produksi kopi dan promosi wisata alam lokal. Iklim wilayah, tanpa bahan-bahan kimia, dan perlakuan pasca panen membuat kopi Kaongkeongkea memiliki rasa yang khas. Bahkan, Kopi Kaongkeongkea telah mendapat pengakuan dari INOFICE (Indonesian Organic Farming Certification).
Berlokasi strategis di persimpangan Kab. Buton, Kota Baubau, dan Kab. Buton Selatan, wilayah ini dulunya merupakan tempat persinggahan dan peristirahatan para musafir yang berasal dari Wolio (Baubau), Pasarwajo, dan Sampolawa.
Seiring berjalannya waktu, desa yang hingga tahun 2010 bernama Wakaokili ini berkembang menjadi desa pemukiman yang kemudian berganti nama menjadi Kaongkeongkea.
Wilayah Desa Kaongkeongkea secara geografis berbatasan dengan Desa Waanguangu, Kab. Buton di sisi utara dan timur. Di selatan berbatasan dengan Desa Hendea Kec. Sampolawa, Kab. Buton Selatan. Sementara di barat berbatasan dengan Kel. Bone Baru, Kec. Sorawolio, Kota Baubau.
Desa yang mempunyai luas wilayah +/- 900 Km2 ini, dihuni oleh 191 KK yang terdiri dari 742 jiwa. Warga desa di sini masih terikat secara historis dengan kekayaan luhur para pendahulu. Hal ini dibuktikan dengan keberadaan hutan adat di pinggiran desa yang sejak dahulu telah sangat berguna untuk menunjang kehidupan warga desa, namun terlarang jika digunakan untuk keperluan komersil.
Selain itu, topografi Desa Kaongkeongkea yang berupa dataran tinggi telah dimanfaatkan warga selama ini untuk ditanami kopi, coklat, nira/aren, kemiri, dan jambu mete.
Desa Kaongkeongkea dipimpin oleh Kepala Desa, Hazirudin, SP yang dipilih secara langsung oleh melalui warga desa melalui Pilkades. Desa Kaongkeongkea membawahi 3 dusun yakni: Dusun Kaongkeongkea, Dusun Mekar, dan Dusun Kalimbo.
Dari sisi pendapatan didominasi oleh Dana Desa dan ADD dari Pemkab Buton yang besarannya meningkat tiap tahun. Sedangkan dari sisi belanja diprioritaskan di Bidang Pembangunan dalam bentuk pembangunan pagar TK dan PUSTU, pembangunan MCK, Jalan Usaha tani, talud dan Deuker, Tandon Air, Drainase dan Sumur.
Salah satu tanaman unggulan yang ada di Desa Kaongkenongkea adalah kopi. Kopi ini diyakini memiliki cita rasa yang khas dan dapat disejajarkan dengan kopi dari daerah lain di Indonesia.
Menurut keterangan dari beberapa petani kopi di sini, ciri khas kopi ini disebabkan karena kontur tanah pertanian di sini yang didominasi tanah liat diselingi batuan karang dan berada di ketinggian 341 mdpl.
Dengan adanya potensi tersebut, Kepala Desa Kaongkeongkea, Kec. Pasarwajo, Kab. Buton, Hazirudin SP, mengembangkan program untuk memaksimalkan potensi tanaman kopi di wilayahnya.
Dengan program ini diharapkan kopi khas Kaongkeongkea dapat menjadi komoditas asli desa yang pada akhirnya akan meningkatkan taraf hidup mayoritas petani di Desa Kaongkeongkea yang notabene memiliki kebun kopi.