Yayasan Gedhe Nusantara memfasilitasi kegiatan Rembug Inovasi Desa Kabupaten Indramayu, Selasa (23/1). Rembug Inovasi Desa berlangsung di Balai Latihan Masyarakat Desa Kalensari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu. Acara ini diikuti oleh 20 desa yang tersebar di 13 kecamatan di Kabupaten Indramayu.

Rembug Inovasi Desa membahas sejumlah isu dan permasalahan di dunia perdesaaan, seperti skala prioritas pembangunan dan pemberdayaan masyarakat desa, pelibatan polisi dalam pengawasan Dana Desa, pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa), model pelaporan dan pertanggungjawaban anggaran desa, pemetaan potensi dan produk unggulan desa, hingga gaji pemerintah desa yang waktu pembayarannya tiga bulan sekali.

Selain itu, peserta Rembug Inovasi Desa di Kabupaten Indramayu mendapat bahan pembelajaran dari Desa Wlaharwetan, Kalibagor, Banyumas tentang pendekatan Desa Membangun dalam pembangunan dan pemberdayaan desa. Desa Wlaharwetan mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi program pembangunan secara mandiri dan partisipatif. Keterlibatan masyarakat dan tata pemerintahan yang baik menjadi kunci keberhasilan Desa Wlaharwetan sebagai desa yang dikenal banyak melahirkan praktik inovasi desa, baik di bidang pertanian maupun perbankan desa.

Rembug Inovasi Desa merupakan strategi percepatan pembangunan dan pemberdayaan desa melalui metode berbagi pengetahuan dan pengalaman antardesa dan supradesa. Rembug Inovasi Desa membahas beragam siasat, kreativitas, dan inovasi telah dipraktikkan oleh desa untuk menyelesaikan permasalahan dan pengembangan potensi desa. Desa Kalensari, misalnya, mampu mewujudkan Desa Mandiri Benih dan mampu menginspirasi desa-desa lain untuk melakukan praktik yang sama.

Rembug menyepakati sejumlah rencana kerja bersama, antara lain penguatan Badan Usaha Milik Desa, pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan, dan penguatan kapasitas pemerintah desa dalam penyelenggaraan pelayanan publik di tingkat desa.