Desa Mantewe terletak di Km.42 Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu. Pada awalnya dikenal sebagai lokasi pertambangan batubara, namun kini menjadi daerah perkebunan kelapa sawit dan karet. Di luar itu, ternyata juga menyimpan banyak potensi wisata alam yang menarik, salah satunyanya Bukit Watu Tukul
Nama inovasi | : | Inovasi Pemuda Desa Membangun Wisata |
Pengelola | : | Komunitas Pemuda Bukit Watu Tukul Mantewe |
Lokasi/alamat | : | Desa Mantewe Kecamatan Mantewe Kabupaten Tanah Bumbu Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel) |
Contact person | : | Bpk Rudi Hartono |
Telepon/HP/email | : | 822 5 3829 |
Daya tarik dan potensi pengembangan bukit batu ini sebagai obyek wisata alam modern justru pertama kali dilihat oleh pemuda Desa Sukadamai. Para pemuda dan Karang Taruna kemudian berdiskusi soal pengelolaan wisata yang akan di rintis. Mereka menghadapi dana yang terbatas dan medan yang sangat berat untuk membawa peralatan ke atas bukit. Untuk mengurangi biaya pembuatan wisata, mereka memanfaatkan pohon dan bambu yang berada di sekitar bukit.
Tantangan lain yang dihadapi, lokasi tersebut berada di perbatasan antara Desa Sukadamai dan Desa Mantewe. Kepala Desa Sukadamai tidak mengizinkan karena bukit tersebut masuk wilayah Desa Mantewe. Hal itu tidak menyurutkan langkah para pemuda, mereka tetap melanjutkan upaya mewujudkan rencana tersebut dengan mencari dan menemui pemilik lahan sekitar dan Kepala Desa Mantewe. Hasil pertemuan tersebut sangat positif, para pihak terkait tersebut memberikan apresiasi dan mendukung proposal rencana pengelolaan wisata yang diajukan.
Wisata Bukit Watu Tukul dikerjakan sendiri secara swadaya oleh para pemuda dan Karang Taruna tanpa menggantungkan bantuan dari pemerintah desa. Setelah empat bulan berjalan, hasil yang diperoleh sekitar Rp 30-an juta. Dari hasil tersebut, 60% kemudian dibagikan kepada para pemuda yang ikut kerja jaga parkir dan jaga spot foto di atas bukit, 40% masuk kas untuk biaya perawatan dan pengembangan Wisata Bukit watu Tukul.
Pengelolaan wisata ini sangat membantu para pemuda pengangguran. Mereka dapat ikut serta kerja dan menyediakan jasa photografer dan jasa ojek. Masyarakat juga bisa berjualan di sekitar lokasi wisata. Uang kas yang terkumpul dari hasil pendapatan kemudian digunakan untuk membangun usaha berupa angkringan yang dikonsep seperti café. Para pemuda juga menggunakan uang kas untuk pengadaan ribuan bibit bunga melati Jakarta dan menanamnya di pinggir jalan raya desa maupun tempat-tempat umum seperti masjid, sekolah, dan lapangan olahraga.
Pengembangan pegunungan batu dan danau-danau bekas galian tambang yang ada di Desa Mantewe ini sebagai obyek wisata baru juga telah menjadi perhatian Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu. Diharapkan ada upaya pemberdayaan pemuda agar lebih aktif dalam berinovasi, berkarya dan bersaing untuk memgembangkan desa sekaligus mendorong kerjasama antara pemuda Desa Sukadamai dengan pemerintah Desa Mantewe dalam hal pengelolaan serta pengembangan wisata. Bila tempat wisata ini berkembang dan semakin menarik, tentu juga akan membuat citra daerah yang lebih positif dan membantu perkembangan ekonomi daerah.*****