Pemerintah Desa Demulih mengusung brand smart village untuk meningkatkan produktivitas dan perekonomian masyarakat desa. Untuk mewujudkan smart village, seluruh elemen desa dibiasakan untuk memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, baik dalam perencanaan desa, pelayanan publik, maupun mobilitas ekonomi.

Pemerintah Desa Demulih menggunakan teknologi wajan bolic untuk memberikan layanan internet gratis secara merata bagi seluruh warga. Kini, warga dapat berpartisipasi aktif dalam mewujudkan konsep smart village di seluruh wilayah Desa Demulih.

Nama InovasiInternet Gratis dengan Wajan Bolik
PengelolaPemerintah Desa Demulih
AlamatDesa Demulih Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali 80661. Telepon: 0366 5501703
KontakI Nyoman Wijana,S.E (Perbekel Desa Demulih)
Telepon+62-85-792-143-033
Emaildesademulih001@gmail.com
Websitehttps://demulih.desa.id

Desa Demulih merupakan salah satu desa di Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli, Bali. Luas wilayahnya 463 Ha dengan penduduk sebanyak 1.325 KK atau 4.659 jiwa yang tersebar di tiga Banjar Dinas, yaitu Banjar Dinas Demulih, Banjar Dinas Tanggahan Tengah, dan Banjar Dinas Tanggahan Talang Jiwa.

Mata pencaharian penduduk cukup beragam, mulai dari petani, pelaku pariwisata, pedagang, pengrajin ukiran kayu, pegawai negeri sipil, maupun produksi obat-obatan herbal.

Pada 2016, Desa Demulih mendapat tantangan dalam menerapkan konsep smart village karena salah satu banjar dinas yang ada di desa itu, yaitu Banjar Dinas Tanggahan Talang Jiwa, tidak memiliki akses telepon atau internet.

Untuk mengatasi masalah ini, Pemerintah Desa Demulih dengan persetujuan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) menggagas penyediaan internet gratis yang sumber dana dari Anggaran Pendapatan dan belanja Desa 2017. Inovasi ini mendapat sambutan baik dari masyarakat Desa Demulih, bahkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Bangli bersedia menjadi supervisor.

Akses internet utama ada di Kantor Desa yang berada di Banjar Demulih. Kendala berikutnya adalah topologi wilayah Banjar Tanggahan Talang Jiwa yang berada cukup jauh dari Banjar Demulih (7 Km). Untuk itu, Tim IT Desa Demulih memutuskan untuk menggunakan teknologi jaringan nirkabel (wireless).

Melalui tower pemancar, sinyal dari Banjar Demulih dipancarkan menuju ke Banjar Tanggahan Talang Jiwa dan Banjar Tanggahan Tengah. Hal ini bisa terwujud karena adanya Bukit Demulih yang terletak cukup tinggi sehingga jarak jangkauan nirkabel ini tidak terhalang oleh pepohonan yang menjadi kendala utama dari jaringan nirkabel ini.

Pada 2017, Pemerintah Desa Demulih kini memberi akses hotspot gratis untuk kantor desa dan seluruh balai banjar. Bahkan, warga desa dapat mengakses administrasi dan informasi desa dengan menggunakan smartphone (telepon pintar) berbasis android.

Masyarakat dapat mengakses informasi tentang profil desa, jadwal posyandu, produk unggulan, perpustakaan online, peta RTM dan surat menyurat (Surat Keterangan Usaha, Surat Keterangan Tidak Mampu, dsb). Masyarakat juga bisa memberikan kritik, saran maupun melakukan pengaduan melalui fitur pengaduan online.

Pemerintah Desa Demulih berkomitmen besar untuk memberikan pelayanan yang terbaik, efektif, dan efisien kepada masyarakat. Pemanfaatan teknologi informasi mempermudah proses pelayanan masyarakat. Bahkan, bila masyarakat yang ingin mendapatkan akses internet gratis ini dari rumahnya bisa menggunakan wajan bolik yang berfungsi sebagai penangkap sinyal dari internet yang ada di balai banjar.

Teknologi wajan bolic mampu menyebarkan wifi hingga radius 2 Km. Wajan bolik bisa dikategorikan sebagai teknologi tepat guna karena seluruh bahan baku yang dibutuhkan mudah ditemukan dan harga akhir yang lebih murah daripada menggunakan jenis antena lain.

Untuk website dan pelayanan online dirancang ramah untuk pengguna telepon pintar berbasis android. Untuk mengontrol penggunaan internet menggunakan mikrotik routerboard sebagai router dan akses wifi menggunakan username dan password. Ke depannya username dan password ini akan dibuat dengan menggunakan NIK sehingga kontrol akses menjadi lebih mudah.

Pemanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi di Desa Demulih memberi manfaat cukup besar, seperti:

  • Dengan adanya wifi gratis di kantor desa dan di masing-masing balai banjar diharapkan mempermudah akses informasi masyarakat.
  • Mempermudah pelayanan masyarakat dengan adanya surat online dan pengaduan online.
  • Kedepannya perlu ditambah titik-titik hotspot gratis yang tempatnya strategis dan mudah dijangkau masyarakat.
  • Pengguna sekarang dibatasi dengan menggunakan username dan password yang umum, kedepannya setiap masyarakat yang hendak menggunakan jaringan smart village hendaknya mempunyai username dan password yang berbeda yang didasarkan atas NIK.
  • Untuk pengelolaan yang lebih profesional dan untuk menambah PAD Desa, program ini ke depannya bisa dikelola oleh BUMDes.

Selain manfaat, mereka juga menghadapi sejumlah tantangan, antara lain:

  • Kondisi geografis menjadi faktor utama dalam penerapan smart village.
  • Pemasangan jaringan nirkabel di Desa Demulih kendala utamnya adalah adanya halangan (Pohon, bangunan yang tinggi) yang dapat mempengaruhi kualitas dan kuantitas jaringan nirkabel ini sehingga tinggi pemancar dan penerima (tower) menjadi pertimbangan tersendiri bagi penerapan program ini (semakin tinggi biasanya semakin bagus dengan biaya yang juga semakin tinggi).
  • Dalam pembuatan wajan bolik, semakin besar diameter wajan, semakin baik sinyal yang bisa ditangkap, namun kendalanya, semakin susah juga pemasangannya dan semakin sering juga perlu dikalibrasi ulang untuk mendapatkan sudut yang pas.
  • Perlu adanya sosialisasi yang lebih intens kepada masyarakat mengenai penerapan smart village ini dalam kehidupan sehari-hari sehingga program ini bisa tepat guna.