Desa Batang Uru menjadi daerah yang cukup terisolir di Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat. Kegiatan warga dan geliat ekonomi melambat di malam hari karena kondisi desa gelap gulita. Desa Batang Uru berinovasi untuk memanfaatkan aliran sungai yang melintasi desa sebagai sumber penggerak Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH).

Desa Batang Uru dihuni oleh 1.127 jiwa. Sebagian besar penduduk Desa Batang Uru berprofesi sebagai petani ladang. Wilayah pertanian sangat produktif karena Desa Batanguru dilintasi ungai-sungai berarus deras dengan debit air besar. Tanah pertanian warga, terutama sawah, sangat bergantung pada dukungan air dari sungai.

Nama InovasiPembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH) Batang Uru
PengelolaPemerintah Desa Batang Uru
AlamatDesa Batang Uru, Kecamatan Sumarorong, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat
KontakAkaria (Kepala Desa Batanguru)
Telepon+62-853-4075-7484

Pada 1990-an, akses menuju Desa Batanguru sangat sulit sehingga desa ini mendapat julukan desa terisolir. Terlebih, infrastruktur listrik Perusahaan Listrik Negara (PLN) belum mencapai desa ini. Untuk mendapat dukungan listrik dari PLN, warga harus menunggu tanpa kepastian, seperti pungguk merindukan bulan.

Anak-anak belajar memanfaatkan lampu minyak tanah sebagai sumber penerangan. Puskesmas hanya bisa melayani warga pada siang hari lantaran tidak adanya penerangan di malam hari. Jenis usaha lain kurang berkembang karena terhambat dengan tiadanya pasokan listrik.

Untuk itu, Desa Batang Uru berinovasi untuk memanfaatkan aliran air sebagai sumber penggerak turbin atau Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pemerintah Desa Batang Uru menyosialisasikan gagasan ini pada warga dan dilanjutkan dengan pengukuran debit aliran air sungai secara bersama-sama.

Sejak 1993, aliran air Sungai Panderangan berubah menjadi energi listrik yang menerangi malam di Batang Uru. Turbin penggerak mampu menghasilkan daya 3.000 watt.

Tiga tahun kemudian turbin diganti dengan kapasitas 8.000 watt. Dua tahun berikutnya, PLTMH Batang Uru menambah dua turbin masing-masing berdaya 7.000 watt. Pada 2007 dibangun turbin baru berkapasitas 30.000 watt, kerja sama masyarakat serta Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat dan Proyek Tenaga Listrik Mikrohidro.

Listrik pun mengalir siang-malam. Keberadaan PLTMH Batang Uru membuat seluruh rumah di desa bisa mendapatkan akses listrik secara mandiri hingga usaha rumah tangga makin menggeliat. Anak-anak sekolah juga bisa leluasa belajar di malam hari karena lampu penerangan sudah mencukupi.

Warga masyarakat Batang Uru bisa mengembangkan usaha bengkel las, toko kelontong, warung makan, dan penggilingan padi bertenaga listrik. Kini, ada 15.000 pelanggan yang menikmati listrik tersebar di 50 desa lain di Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tengah.

Sumber:Diolah dari Bahan Pembelajaran Program Inovasi Desa Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi