Saat bangsa ini tengah berperang melawan pandemi virus Corona (Covid-19), Pemerintah Nagari (Pemnag) Situjuahbatua bersama segenap komponen masyarakat nagari juga ikut “berperang” dengan musuh tak terlihat tersebut. Pemerintah Nagari Situjuahbatua membuat sejumlah inovasi pelayanan baru dalam melawan pandemi Covid-19.

Nagari Situjuahbatua terletak di Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat. Perang melawan virus Corona di Situjuahbatua diawali dengan pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat nagari dan Tim Pembunuh Covid-19 di tingkat Jorong, dengan melibatkan seluruh lembaga nagari dan bidan desa di Situjuah Batua.

Nama InovasiDesa Tangguh Pandemi Covid-19
InovatorPemerintah Nagari Situjuahbatua
AlamatNagari Situjuahbatua, Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatra Barat
KontakDV Dt Tan Marajo
Telepon‎+62-853-6300-7484

Tim ini dibentuk pada akhir Maret 2020 dengan Keputusan Wali Nagari. Lalu, pada 1 April 2020, Gugus Tugas dan Tim Pembunuh Covid-19 Situjuahbatua dikukuhkan pula oleh Bupati Limapuluh Kota karena dianggap sebagai inovasi yang pertama di kabupaten tersebut.

Setelah membentuk Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di tingkat nagari dan Tim Pembunuh Covid-19 di tingkat jorong, Pemnag Situjuahbatua bersama Badan Musyawarah (Bamus) Nagari setempat, mulai menyiapkan anggaran untuk penanganan Covid-19.

Anggaran yang disiapkan dalam APB Nagari Situjuahbatua itu awalnya dirancang sebesar Rp 300 juta, tapi kemudian difinalisasi jadi Rp 479 juta. Dana itu dialokasikan untuk membeli Alat Pelindung Diri (APD), sarana-prasarana, operasional, hingga Bantuan Langsung Tunai.

Penganggaran di Nagari Situjuahbatua terdiri dari Rp 1,18 miliar Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) sebesar Rp 990 juta, Pendapatan Asli Nagari (PAN) sebesar Rp400 juta, dan Dana Bagi Hasil Nagari Rp 15 juta. Total keseluruhan APBNagari mencapai Rp2,4 miliar.

Dalam penyusunan anggaran untuk penanganan Covid-19, Pemnag dan Bamus Situjuahbatua berkonsultasi dengan Klinik Keuangan Kecamatan Situjuah Limo Nagari, Dinas Keuangan Limapuluh Kota, DPMD/N Limapuluh Kota, dan Inspektorat. Selain itu, mereka berkoordinasi dengan Tenaga Ahli (TA) Desa/Nagari tingkat Kabupaten, serta Pendamping Desa Tingkat Kecamatan dan Nagari.

Dalam penanganan Covid-19 ini, termasuk dalam penganggaran, Pemerintah Nagari Situjuahtua mengacu kepada Perppu Nomor 1 Tahun 2020, Perpres Nomor 54 Tahun 2020, Permendes Nomor 6 Tahun 2002 sebagai Pengganti Permendes Nomor 11 Tahun 2019, Pergub Sumbar Nomor 1 Tahun 2020 tentang PSBB, Perbup Limapuluh Kota Nomor 3 Tahun 2020, dan Kesepakatan Bersama Antara Lembaga-Lembaga Nagari, Pendamping Lokal Desa, dan Pendamping Desa.

Budaya Hidup Bersih

Selain membentuk tim dan menyiapkan anggaran, Pemerintah Nagari Situjuahbatua sejak April 2020, telah memikirkan antisipasi penyebaran virus korona. Untuk itu, pemerintah Situjuahbatua rutin melakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan tempat tinggal masyarakat dan sarana/prasarana umum.

Untuk perilaku hidup bersih dan sehat, masyarakat Situjuahbatua, tentu tidak perlu diragukan lagi. Sejak dua tahun terakhir, Situjuahbatua dikenal sebagai nagari yang sukses mengelola sampah. Bahkan, sampah telah menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Nagari.

Sebelum pandemi Covid-19, setiap pekan warga Situjuahbatua bergotong-royong membersihkan kampung mereka. Di Situjuahbatua, juga ada Peraturan Nagari tentang Lingkungan Hidup dan Perwanag tentang Pengelolaan Sampah yang dirancang bersama Bamus dan Lembaga Adat Nagari, melibatkan tenaga ahli Situjuahbatua, Dr Wendra Yunaldi SH MH.

Sampah dari pasar nagari dan sampah rumah tangga dimasukkan ke dalam sekitar 2.000 tong sampah yang sudah disiapkan. Selanjutnya, sampah itu diangkut petugas kebersihan kami ke TPAS Regional Sumbar di Payakumbuh, dengan difasilitasi Dinas Lingkungan Hidup Limapuluh Kota.

Sosialisasi Door To Door

Meski tidak ragu soal pentingnya membangun budaya hidup bersih dan sehat dalam memerangi pandemi Covid-19. Namun, Pemnag Situjuahbatua melalui Gugus Tugas dan Tim Pembunuh Covid-19, tetap melakukan sosialisasi kepada masyarakat, tentang pentingnya pakai masker, cuci tangan pakai sabun, menjaga imun dan meningkatkan iman, serta menjaga jarak sosial ataupun fisik.

Selain dilakukan lewat pengumuman di tempat umum dan melalui media sosial, sosialisasi juga dilakukan melalui surat edaran yang diantar secara ‘door to door’ atau dari rumah ke rumah oleh Kepala Jorong dibantu Linmas bersama Kader Yandu.

Semua edaran atau sosialisasi dari pemerintah Nagari Situjuahbatua ini, dilaksanakan setelah diputuskan bersama dengan seluruh lembaga nagari.

Tempat Karantina

Menariknya, saat Pemnag Situjuahbatua melakukan sosialisasi bahaya Covid-19 secara “door to door”, muncul pula kekhawatiran dari masyarakat setempat, tentang ancaman penyebaran virus korona dari luar Situjuahbatua.

Untuk menjawab ini, sejak April 2020, sudah beredar video imbauan dari Pemnag Situjuahbatua bersama Lembaga-Lembaga Nagari, Babinsa Kodim 0306/50 Kota dan Bhabinkamtibmas Polres Payakumbuh yang bertugas di Situjuahbatua.

Video imbauan itu ditujukan kepada para perantau Situjuahbatua, agar menunda dulu rencana pulang kampung. Walau pahit, imbauan agar tak pulang kampung ini direspons perantau. Bahkan, perantau Situjuahbatua yang berjumlah 5.000 orang membatalkan rencana pulang basamo atau mudik bareng, pada lebaran Idul Fitri tahun ini.

Para perantau Situjuahbatua yang terpaksa pulang kampung di tengah pandemi Covid-19, pemerintah nagari mendorong mereka mengikuti isolasi secara mandiri. Bagi perantau yang tidak bisa melakukan isolasi secara mandiri, pemerintah nagari menyiapkan tempat karantina dengan memanfatkan bangunan SDN 01 Situjuahbatua. Tempat karantina ini, diurus oleh satu tim khusus yang dibentuk oleh Pemerintah Nagari.

Seluruh kebutuhan makan dan minum perantau selama proses karantina ini, ditangggung oleh Lembaga Adat Nagari Situjuahbatua. Begitu pula dengan kebutuhan operasional petugas yang berjaga di tempat karantina juga ditanggung lembaga adat dan didukung semua unsur.

Ditempel di Warung

Kearifan lokal Situjuahbatua dalam melawan Covid-19 cukup membuahkan hasil. Sampai pengujung Mei 2020, Situjuahbatua masih menjadi kawasan zona hijau Covid-19. Tidak ada kasus positif Corona di nagari pejuang tersebut. Sehingga, sejak 10 hari terakhir Ramadan, seluruh masjid dan musala di Situjuahbatua, sudah kembali melaksanakaan salat berjemaah.

Walaupun, tetap dengan protokol Covid-19 yang dibolehkan MUI, yakni dengan menjaga jarak atau “social distancing”. Meski Situjuahbatua masih masuk kawasan zona hijau Covid-19, tapi dampak sosial dan ekonomi dari Covid-19 tetap dirasakan masyarakat setempat.

Dalam kondisi ekonomi yang sulit itu, Pemnag Situjuahbatua bersyukur karena pemerintah sudah mengucurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk masyarakat. Ada empat jenis BLT yang dibagikan di Situjuah Batua. Pertama, BLT dari Kemensos untuk 166 Kepala Keluarga (KK).

Dimana, 147 KK menerima lewat Pos dan 19 KK lewat Bank. Kedua, BLT dari Pemprov Sumbar sebanyak 248 KK. Ketiga, BLT dari Dana Desa untuk 197 KK, dan BLT dari Kabupaten untuk 35 KK. Selain BLT, sebanyak 290 KK di Situjuahbatua juga dapat PKH dan 346 KK lainnya dapat bantuan sembako.

Selain itu, ribuan warga Situjuahbatua juga sudah memiliki jaminan kesehatan, baik mandiri ataupun subsidi pemerintah.

Terhadap warga yang dapat BLT dampak Covid-19, PKH, bantuan sembako, dan Kartu Indonesia Sehat, nama-nama mereka diumumkan Pemnag Situjuahbatua secara terbuka di kantor nagari, warung kopi (warkop), tempat ibadah, dan tempat-tempat umum lainnya.

Ini dilakukan tidak hanya sesuai dengan imbauan Ombudsman dan Surat Edaran Gubernur Sumbar Nomor:489/138/Humas-2020 tertanggal 6 Mei 2020 perihal Penyediaan Layanan Informasi dan Pengaduan Penyaluran Bansos Covid-19, tapi juga sesuai dengan Peraturan Nagari Situjuah Batua Nomor 8 Tahun 2019 Tentang Pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme Berbasis Hukum Adat Salingka Nagari.

Penempelan atau pengumuman daftar nama warga Situjuahbatua yang menerima bantuan ini secara terbuka, dimaksudkan Pemerintah Nagari Situjuahbatua, agar semua elemen masyarakat, ikut bersama-sama memantau, mengawasi, dan mengawal penyaluran bantuan.

Penerima BLT Dana Desa di Situjuah Batua, langsung menerima bantuan di rumah mereka masing-masing. Para Kepala Jorong langsung mengantar ke rumah masyarakat yang menerima BLT Dana Dana Desa. setiap rumah penerima dipasangi stiker untuk mencegah adanya penerima ganda.

Untuk masyarakat Situjuahbatua yang patut menerima bantuan, tapi tidak terdaftar sebagai penerima bantuan, pemerintah Nagari Situjuahbatua sudah merangkum nama-nama masyarakat tersebut, untuk diajukan ke dalam Basis Data Terpadu (BDT) Kemensos.

Selain itu, warga yang tidak dapat bantuan, padahal pantas menerima, diberikan solusinya oleh pemerintah nagari Situjuah Batua, berupa bantuan beras.

Sumber: padangkita.com