Kampung Nendali Berkat adanya program Dana Desa dari pemerintah selama tiga tahun terakhir, Kampung Nendali sudah bisa membuat rabat jalan kampung kurang lebih sepanjang 750 meter. Pembuatan rabat jalan kampung ini dilaksanakan secara gotong-royong oleh masyarakat setempat.

Danau Sentani tampil beda hari itu dengan keberadaan puluhan karamba ikan yang baru. Pantulan matahari membuat kilauan cahaya di permukaan airnya yang beriak kecil. Sementara angin bertiup perlahan memainkan ujung-ujung pepohonan di tepi danau.

Kampung Nendali merupakan salah satu dari 7 (Tujuh) kampung di Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua. Kampung Nendali terbentuk dari pemekaran Desa Nolokla yang merupakan bagian dari 604 desa pemekaran di Provinsi Irian Jaya yang kemudian diresmikan oleh Menteri Dalam Negeri Rudini pada 1991.

Pada saat itu Kepala Desa pertama adalah Abner Wally. Sejak tahun 1991 hingga saat ini telah 3 (tiga) kali pergantian kepala desa. Saat ini dijabat oleh Wemfrid Wally sebagai anak asli Kampung Nendali.

Kampung Nendali berjarak 10 km dari Kota Sentani, dengan batas wilayah sebelah utara berbatasan dengan Distrik Rafenirara. Sisi selatan berbatasan dengan danau Sentani. Sementara sisi sebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Sentani Kota dan sebelah timur berbatasan dengan Kampung Nolokla.

Alokasi Anggaran dan Pendapatan Belanja Kampung (APBK) Tahun 2017 Kampung Nendali sebesar Rp 1.975.018.000,- Sampai dengan tanggal 9 Juni 2017 dana desa yang disalurkan ke RKD dari RKUD Kabupaten Jayapura ke Kampung Nendali sebesar 60% dari total pagu.

Pengelolaan Dana Desa di Kampung Nendali dilaksanakan secara transparan dengan terlebih dahulu diadakan musyawarah yang melibatkan Badan Musyawarah Kampung, Ketua RT/RW dan Tokoh Masyarakat sehingga pengelolaan Dana Desa dapat terlaksana sesuai dengan aturan yang ada.

Sesuai dengan misi ke-3 Kampung Nendali yaitu peningkatan kehidupan masyarakat dan hasil musyawarah kampung, dana desa (dana kampung) digunakan untuk 2 jenis kegiatan, yaitu bantuan pembangunan rumah baru dan bantuan bahan bangunan. Bantuan pembangunan rumah baru diberikan kepada Robby Wally yang kondisi rumahnya sudah tidak layak huni.

Pekerjaan pembangunan rumah ini dilakukan secara gotong royong oleh masyarakat sekitar sedangkan bantuan bahan bangunan untuk rehab rumah diberikan kepada 17 rumah warga yang tinggal di RW I, II, dan III. Dana yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan rehab rumah tersebut adalah sebesar 300 juta.

Disampaikan oleh Kepala Kampung Nendali, Wemfrid Wally, program dana desa ini sangat membantu dalam pembangunan di desa. Berkat adanya Program Dana Desa dari Pemerintah selama tiga tahun terakhir Kampung Nendali sudah bisa membuat rabat jalan kampung kurang lebih sepanjang 750 meter.

Pembangunan rabat jalan kampung yang didanai dari dana desa tahap I tahun 2017 dilaksanakan di Jalan Rukhouw RT I RW I. Dana yang dikeluarkan untuk membiayai pembangunan jalan kampung tersebut adalah sebesar 142,911 juta.

Pembangunan MCK yang dilakukan oleh kampung Nendali berlokasi di SMP/SMA Lentera Harapan, GKI Lachairoi Nendali, dan Gereja Jemaat Advent hari ke tujuh. Pembangunan MCK termasuk dalam usaha menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pembangunan MCK ini menggunakan biaya sebesar 75 juta.

Kampung Nendali terletak di pinggir Danau Sentani. Dengan lokasi yang strategis ini, kampung Nendali telah membuat kurang lebih 40 puluh keramba ikan sebagai usaha meningkatkan kesejahteraan dan membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakatnya.

Namun kegiatan ekonomi dari pembuatan keramba ikan ini belum bisa dimulai karena pengadaan bibit dan pakan ikan menunggu pencairan Dana Desa tahap II tahun 2017. Pembuatan keramba ikan Ki kampung Nendali ini menelan biaya sebesar Rp 131.895.600,-

Angin kembali bertiup meskipun kali ini lebih kencang. Hadirnya menyadarkan sebagian warga Nendali akan kerja-kerja berikutnya yang segera hadir di depan mata. Danau Sentani terus bergelombang perlahan seperti menggelorakan tekad warganya yang tak pernah pudar.

Kegiatan dan program kerja sudah disusun yang dengannya diharapkan Kampung Nendali bisa dijadikan sebagai kampung percontohan baik di Distrik Sentani Timur maupun Kabupaten Jayapura secara umum.

Kampung Nendali menjadi satu dari sekian wilayah yang sukses memanfaatkan Dana Desa untuk meningkatkan kualitas hidup warganya. Faktor utama yang jadi penentu kesuksesan ini adalah kekompakan warga dan aparat Kampung Nendali.

Musyawarah menjadi aktivitas awal yang digelar demi merumuskan program yang paling pas untuk warga. Diikuti dengan kerja bersama antar warga serta keterjaminan pengelolaan dana yang transparan, maka program-program pemanfaatan Dana Desa di Nendali pun berjalan dengan baik dan bisa memberikan
dampak positif langsung bagi kehidupan warganya.