“Pembangunan jalan dan jembatan dengan Dana Desa membantu memudahkan warga dalam menjalankan aktivitasnya”.
Kampung Karya Kencana adalah salah satu Kampung yang terletak di wilayah Distrik Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua. Kampung Karya Kencana adalah kampung hasil pemekaran dari kampung Karang Senang kala itu yang sekarang telah berubah status menjadi Kelurahan Karang Senang.
Kampung Karya Kencana berdiri dan mulai efektif kira-kira 4 tahun yang lalu tepatnya pada tahun 2013. Dengan luas wilayah kira-kira ± 17 Km2, batas-batas wilayah kampung sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Kuala Kencana, sebelah Selatan berbatasan dengan Kelurahan Karang Senang, sebelah Timur berbatasan dengan Area PT Feeport Indonesia, sebelah Barat berbatasan dengan Kampung Pioka Kencana.
Kampung Karya Kencana hampir seluruh wilayahnya terdiri dari daratan yang berada kira-kira 20 m di atas permukaan air laut.
Berdasarkan pendataan penduduk tahun 2015 yang dilakukan oleh pemerintah Kampung tercatat jumlah penduduk Kampung Karya Kencana sebanyak 2.393 jiwa, dengan perbandingan laki-laki sebanyak 1.247 jiwa, dan perempuan sebanyak 1.146 jiwa, dengan jumlah kepala keluarga (KK) yaitu sebanyak 628 Kepala Keluarga. Jumlah ini cukup banyak, dan merupakan asset yang dimiliki kampung, jika potensi ini diberdayakan.
ada tahun 2015, Kampung Karya Kencana mendapatkan Dana Desa sebesar 269,625 juta rupiah. Pada tahun 2016 alokasi dana desa pada Kampung Karya Kencana mengalami peningkatan menjadi sebesar 604,801 juta rupiah. Jumlah tersebut meningkat lebih dari 2 kali lipat dari anggaran Dana Desa pada tahun sebelumnya.
Pada tahun 2017 Kampung Karya Kencana mendapatkan alokasi Dana Desa yang bersumber dari APBN sebesar 752,9 juta rupiah atau meningkat sebesar 25,5% dari Dana Desa yang diberikan pada tahun 2016.
Dengan keterbatasan sumber daya manusia dan sarana prasarana, pada tahun 2015 Kampung Karya Kencana mampu melakukan pembangunan fisik dan pembangunan kesejahteraan desa melalui peningkatan pelayanan publik di desa yaitu kantor desa, perataan lahan berupa penimbunan material dan pembangunan jembatan serta pagar kantor desa dapat diwujudkan dari Dana Desa sebesar 269,625 juta rupiah.
Pada tahun 2016 Kampung Karya Kencana memanfaatkan APBK yang sebagian besar bersumber dari Dana Desa APBN dalam beberapa bidang, dalam bidang pembangunan khususnya pada kesehatan masyarakat, Kampung Karya Kencana membangun sebuah gedung Posyandu yang dirasa sangat krusial mengingat tingkat kesehatan masyarakat dinilai harus diperhatikan, khususnya di kabupaten Mimika-Papua yang masih merupakan endemis tinggi penyakit Malaria.
Selain pembangunan Posyandu, pada tahun 2016 Dana Desa dimanfaatkan untuk pembangunan jembatan plat beton, pembangunan gorong-gorong, rehabilitasi jembatan, dan pengerasan jalan kampung.
Jalan-jalan Kampung yang menghubungkan perumahan warga, kantor Pemerintahan/ Desa, ladang, tempat ibadah, dan jalan utama, dahulunya adalah merupakan jalan setapak.
Namun seiring pertambahan penduduk maka dirasa perlu untuk meningkatkan kapasitas dan kondisi jalan kampung, maka dari itu Kampung Karya Kencana pada tahun 2016 memanfaatkan Dana Desa untuk melakukan pembangunan jembatan, pelebaran dan pengerasan jalan yang ada di Kampung, sehingga memudahkan warga dalam beraktivitas dan berhubungan dengan fasilitas yang tersedia di Kampung.
Pada tahun ini, alokasi dana desa digunakan untuk pembangunan jembatan kampung yang bersumber dari Dana Desa tahun 2017 pencairan tahap I, yaitu sebesar 60% dari yang dianggarkan. Pembangunan jembatan tersebut dilakukan dalam kurun waktu 30 hari dengan biaya sebesar 124,350 juta rupiah.
Pembangunan jembatan tersebut dilakukan agar kendaraan roda empat dan truk dapat melalui jalan tersebut. Sehingga dengan adanya akses masuk untuk kendaraan besar dapat mempermudah pembangunan Kampung Karya Kencana.
Selain itu, dana desa juga digunakan untuk pembangunan sarana air bersih yaitu berupa pembangunan sumur bor dan jaringan air bersih bagi warga Kampung. Pembangunan sumur bor dilakukan sebanyak 16 titik. Semula dalam RAB (rencana anggaran belanja) hanya dilakukan pembangunan sumur bor dan jaringan air bersih pada 15 titik.
Namun terdapat warga yang melakukan protes karena tidak dapat pembangunan titik tersebut, sehingga dalam pembangunannya dilakukan di 16 titik. Pembangunan sarana air bersih yang dibangun dapat dimanfaatkan oleh 2-3 kepala keluarga yang berada di titik pembangunan sumur bor dan jaringan air bersih tersebut.
Pembangunan fasilitas kesehatan merupakan program krusial pemanfaatan Dana Desa di wilayah kampung ini. Hal ini mengingat wilayah kampung Karya Kencana masih merupakan endemis tinggi penyakit Malaria. Diikuti juga dengan pelbagai proyek lain seperti infrastruktur baik jalan, jembatan maupun sumur bor secara signifikan meningkatkan kualitas hidup warga setempat.
Akurasi pemanfaatan Dana Desa untuk kebutuhan mendesak yang langsung mengena masyarakat jelas menjadi tolok ukur utama kesuksesan pemanfaatan Dana Desa di kampung ini.