Warga Kampung Biatan Baru, Kecamatan Biatan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, memanfaatkan teknologi solar cell (sel surya) untuk mendapatkan air bersih. Listrik dari solar cell memiliki daya yang lebih kuat sehingga air bisa langsung mengalir ke rumah-rumah warga. Sejak itu, masalah air teratasi, tingkat kesehatan masyarakat pun semakin terjaga.

Kampung Biatan Baru dihuni oleh 564 jiwa. Mereka sulit mengakses air bersih, akses air bersih terdekat sejauh 2 kilometer ke kampung tetangga. Pada 1997, Kampung Biatan Baru mendapat bantuan mesin diesel untuk pompa air namun kemampuannya hanya sampai ke bak penampungan. Biaya pengoperasian mesin diesel juga dianggap cukup tinggi.

Akibat kesulitan mendapatkan air bersih, banyak warga migrasi keluar kampung sehingga jumlah Kepala Keluarga (KK) menyusut dari 215 KK menjadi 165 KK (564 jiwa) pada 2017.

Pada Februari 2015, dalam Musyawarah Kampung Biatan Baru, warga melalui Badan Perwakilan Kampung (BPK) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LKM) Kampung mengusulkan unit solar cell untuk mengalirkan air ke desa. Usul itu langsung diterima oleh Pemerintah Kampung dan dimasukkan ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kampung (APBKam).

Pemerintah Kampung menerbitkan surat persetujuan pengadaan solar cell pada 30 Mei 2016 dan melalui Tim Pelaksana Kegiatan (TPK) Pembangunan Kampung membuka lelang. Pemenang lelang harus memberi garansi selama satu tahun. Solar cell dipasang di sekitar 100 meter dari sumber air.

Kontraktor juga membangun fasilitas penunjang agar air bisa sampai ke rumah warga, yakni 3 unit penampung air, 1 unit mesin penghisap air, 1 unit pendorong air, pipa penyalur air, dan kabel penghubung aliran listrik.

Kini setiap rumah warga dapat menikmati air bersih langsung secara gratis. Pemanfaatan solar cell mampu menghemat biaya operasional hingga 40 prosen dibandingkan penggunaan mesin diesel, termasuk menghemat tenaga operasional karena hanya butuh 4 orang sedangkan dengan mesin diesel dibutuhkan 12 tenaga kerja.