Dodol Gattareng merupakan nama cemilan di Desa Gattareng, Kecamatan Pujananting, Kabupaten Barru. Cemilan ini warisan leluhur, kini penikmatnya terus menurun dan terbatas pada kalangan tertentu. Pemerintah Desa Gattareng berinisiatif untuk mengembalikan kejayaan dodol Gattareng.
Untuk memopulerkan dodol, Pemerintah Desa Gattareng mengubah cita rasa dodol sesuai tren kekinian. Adagium “Dodol Kacang Rasa Gaul” dipakai untuk meningkatkan kecintaaan masyarakat pada kudapan warisan leluhur itu. Kacang tanah dipilih karena ketersediaan bahan baku sangat berlimpah di Desa Gattareng.
Desa Gattareng dikenal sebagai pemasok utama kacang tanah dan terbesar di Kecamatan Pujananting. Sayang, generasi muda justru lebih akrab dodol produk luar yang memiliki cita-rasa mengiurkan dan kemasan lebih menarik. Situasi tersebut memunculkan ide inovasi untuk menyandingkan resep zaman dulu (jadul) plus cita-rasa zaman now.
Inovasi baru menduetkan dodol ‘lama’ dengan tambahan kacang. Ini mengubah cita-rasa, tekstur dan tampilan dodol. Hasilnya, dodol ‘inovasi’ itu memiliki nilai jual yang lebih tinggi, sekaligus mampu menggaet pangsa pasar generasi zaman now.
Inovasi ini mampu membuka peluang perluasan lapangan kerja warga Desa Gattareng. Untuk perluasan pasar, pemerintah desa menjalin menugaskan BUMDesa Gattareng dan melibatkan warga desa yang tinggal di kota . Mereka membangun jaringan pasar dan menjalin kemitraan dengan Asosiasi Pedagang Dodol Kacang.
Inovasi dodol kacang menciptakan citra dan cita-rasa dodol ‘baru’ yang menarik konsumen. Kegiatan pembuatan dodol kacang mampu menumbuhkan semangat wirausaha masyarakat. Kinim cemilan dodol semakin dikenal masyarakat, jajaran pemerintah, dan wisatawan domestik.
Suryadharma, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Barru