Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alamnya. Begitu berlimpah kekayaan alam Indonesia, termasuk salah satunya adalah kekayaan dalam hal pertanian. Gugusan pulau Indonesia secara geografis terletak di garis khatulistiwa, tetapi bukan karena letaknya Indonesia dikenal sebagai Zamrud Khatulistiwa.
Jika dilihat dari angkasa gugusan kepulauan Indonesia nan hijau menyejukkan mata bak batu Zamrud. Tidak sulit menemukan daerah-daerah yang alamnya menyuguhkan pemandangan sawah dengan padi yang menghijau berbalut udara sejuk dan kicauan burung di pagi hari.
Kaya dengan sumber daya alam saja tentu belum cukup jika tanpa diimbangi dengan kekayaan dari segi sumber daya manusianya. Melalui program penyaluran Dana Desa yang dicanangkan Pemerintah, upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan. Salah satunya adalah dengan diadakannya pelatihan pembibitan tanaman padi serta perawatannya bagi para petani di Desa Rawang Pasar V.
Desa Rawang Pasar V merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Rawang Panca Arga, Kabupaten Asahan Provinsi Sumatera Utara. Sumber Keuangan Desa Rawang Pasar V masih sepenuhnya bergantung pada APBN dan APBD. Hal ini dikarenakan Pendapatan Asli Desa tersebut masih terlalu kecil sehingga baik Alokasi Dana Desa dan Dana Desa sangat dibutuhkan untuk pembangunan infrastruktur dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi desa tersebut.
Untuk tahun 2017, Pendapatan Desa Rawang Pasar V mempunyai pendapatan sebesar Rp 1,42 Milliar dengan porsi Dana Desa mencapai Rp 786 juta. Dana Desa dialokasikan untuk membiayai Bidang Pemberdayaan Masyarakat sebesar Rp 126 juta dan Bidang Pelaksanaan Pembangunan sebesar Rp 615 juta.
Belanja Bidang Pemberdayaan Masyarakat dilakukan dalam bentuk pelatihan-pelatihan kepada kelompok tani yang bertujuan membangun kapasitas SDM penduduk desa, pelatihan pembibitan tanaman padi serta perawatannya.
Pembangunan infrastruktur dititikberatkan pada peningkatan hasil pertanian desa. Untuk tahun 2017 pembangunan infrastruktur terutama dilakukan pada pembangunan jalan lapen dan drainase. Jalan tersebut menghubungkan dusun I sampai dusun XI sehingga transportasi menjadi lancar. Sebelumnya, jalan berlumpur di kala hujan tiba adalah sesuatu hal yang lumrah.
Camat Kecamatan Rawang Panca Arga, Poniman mengatakan apabila jalan di pedesaan tidak baik, walaupun hasil pertaniannya sangat baik, maka harga akan tetap murah. Setelah tersedianya akses jalan harga padi relatif stabil dikarenakan pembeli memiliki akses yang mudah menuju Desa Rawang Pasar V.
Untuk mendorong pertanian pula, pembangunan drainase terus digalakkan. Drainase memiliki andil yang sangat besar terhadap hasil panen pertanian desa tersebut. Sebelumnya desa hanya mengandalkan air hujan untuk mengairi sawah-sawah penduduk.
Kini sawah-sawah mereka mendapatkan pasokan air yang cukup yang berasal dari sungai, sehingga hasil pertanian menjadi lebih baik. Sebelum drainase terbangun, hasil padi berkisar 6 sampai 7 Ton per Ha, kini hasilnya menjadi 8 Ton per Ha dan dapat dipanen 2 kali setahun.
Pembangunan Jalan Lapen dan Drainase ini memiliki dampak yang positif bagi masyarakat dalam menciptakan lapangan pekerjaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dana Desa juga digunakan untuk pembiayaan desa dalam bentuk penyertaan modal ke BUMDes. Penyertaan modal masih dalam skala kecil, namun keberadaannya sangat bermanfaat bagi penduduk desa, antara lain kegiatan penyaluran pupuk, usaha simpan pinjam, serta penyediaan air bersih yang berdasarkan pengakuan Kepala Desa, airnya dapat langsung diminum.
Desa Rawang Pasar V menjadi salah satu desa yang sukses dalam memanfaatkan penggunaan Dana Desanya. Dari kisah yang menyentuh bahwa kestabilan harga pertanian sangat ditentukan oleh adanya prasarana jalan, maka pembangunan yang berfokus pada infrastruktur sangat dibutuhkan dalam membangun Desa Rawang Pasar V.
Adanya peningkatan dalam infrastruktur juga menjadi anugerah bagi masyarakat dengan terciptanya lapangan pekerjaan. Sebuah kisah sukses yang bisa menjadi contoh desa lainnya.