Desa Keretak merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Sungaiselan, Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Luas wilayah desa ini lebih kurang 3.346,12 km2, dengan penduduk sebanyak 2.516 jiwa.
Desa Keretak memiliki potensi unggulan berupa agrowisata aneka sayuran, wisata alam Bukit Kepines berupa wisata perbukitan dengan pemandangan yang alami sekaligus sebagai upaya pelestarian lingkungan hutan, serta wisata Air Panas Keteper yang ada sejak berdirinya desa tersebut.
Desa Keretak mempunyai strategi tersendiri dalam mengelola Dana Desa yang diperolehnya. Untuk program-program pembangunan fisik yang tingkat kesulitannya tinggi dan pengerjaannya membutuhkan waktu yang cukup lama maka akan segera dimulai begitu Dana Desa Tahap I cair.
Dengan demikian diharapkan kegiatan tersebut dapat dituntaskan sebelum akhir tahun anggaran dan tidak ada kegiatan yang terbengkalai sampai melewati akhir tahun.
Masyarakat Desa Keretak merasakan manfaat langsung dari pembangunan yang didanai oleh Dana Desa yang mereka peroleh. Misalnya, pembangunan jalan desa memudahkan warga mendistribusikan hasil alamnya ke daerah lain dengan cepat dan lancar.
Pembangunan jalan conblok juga membuat warga terfasilitasi dalam melakukan aktivitas harian tanpa halangan, jalan tetap dapat dilalui dengan nyaman bahkan jika hujan deras turun. Sedangkan pembuatan jalan tanah puru mempermudah akses bagi para petani menuju ke sawah, ladang, atau kebun.
Masalah kekurangan air yang mengintai setiap musim kemarau tiba membuat sebagian Dana Dea dialokasikan untuk mengatasinya. Pembuatan embung pertanian, yaitu semacam penyimpan air yang bermanfaat untuk mengairi saat musim kemarau tiba, menjadi prioritas. Ukuran embung yang dibangun ini adalah 10m x 40m x 5m. Dibuat pula sumur gali sebagai sarana penyediaan air.
Dana Desa yang didapatkan oleh Desa Keretak juga dimanfaatkan untuk pembangunan gedung posyandu, dengan harapan sarana ini membantu warga dalam menyelenggarakan pos pelayanan kesehatan terpadu dan membuat warga lebih memperhatikan kesehatan keluarga.
Keberhasilan pembangunan infrastruktur tersebut tidak terlepas dari peran aktif masyarakat Desa Keretak sendiri. Perencanaan pembangunan infrastuktur melibatkan masyarakat sehingga pembangunan yang dilaksanakan merupakan pembangunan yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat, bukan berdasarkan kemauan pemerintah desa.
Selain untuk pembangunan infrastruktur, pemerintah Desa Keretak menggunakan Dana Desa untuk kegiatan sosial seperti pemberian santunan berupa bantuan siswa miskin, bantuan kesehatan, bantuan kematian, dan bantuan peralatan jamban.
Agar salah satu tujuan utama penyaluran Dana Desa tercapai yaitu sebagai stimulus bagi kemandirian masyarakat desa, peningkatan kapasitas SDM juga diupayakan melalui aneka pelatihan.
Beberapa pelatihan yang dibiayai dengan Dana Desa di Desa Keretak adalah pelatihan peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa termasuk dalam hal penyusunan RPJM Desa dan pengelolaan keuangan desa, pelatihan menjahit, sablon dan pembuatan souvenir.
Pelatihan keterampilan dipandang penting karena hasilnya dapat menjadi alternatif mata pencaharian bagi warga. Dengan penjualan hasil karya warga, ekonomi masyarakat pun ikut bergerak.
Digelar pula berbagai sosialisasi yang bertujuan meningkatkan pengetahuan maupun kapasitas warga, antara lain penyuluhan tentang kesehatan, pengelolaan hutan, food safety, dan bahaya narkoba. Dengan bekal ilmu yang memadai, risiko yang berpotensi mengganggu kehidupan bermasyarakat seperti gangguan kesehatan maupun kerusakan hutan bisa diminimalkan.
Untuk menambah Pendapatan Asli Daerah, pemerintah desa membentuk BUMDes yang fokus utamanya bergerak di bidang perdagangan. Dengan modal awal sebesar Rp25 juta, saat ini BUMDes sedang mengerjakan pesanan pembuatan jamban keramik.
Kepala Desa Keretak maupun warga sepakat bahwa Dana Desa sangat bermanfaat untuk pembangunan desa, pelayanan, dan pemberdayaan warga masyarakat.
Mengingat dinamisnya kehidupan bermasyarakat, Dana Desa bisa saja dimanfaatkan untuk beraneka ragam keperluan. Di Desa Keretak ini misalnya, dari jalan desa, embung pertanian, sumur gali, gedung posyandu, bantuan siswa miskin, bantuan kesehatan, bantuan peralatan jamban, pelatihan menjahit, pelatihan sablon dan pembuatan suvenir, penyuluhan kesehatan, penyuluhan bahaya narkoba, hingga penyuluhan food safety didukung oleh Dana Desa.
Penggunaan Dana Desa pada desa ini bukan berarti tidak fokus, namun lebih menekankan pada pencapaian kesuksesan di berbagai bidang. Terlebih lagi, perangkat desa selalu melibatkan masyarakat dalam perencanaan penggunaan dana desa, sehingga kegiatan yang diselenggarakan betul-betul sesuai dengan kebutuhan.