Desa Harapan Mulia merupakan salah satu desa di wilayah Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat. Desa ini berpenduduk 3.124 jiwa dengan 909 Kepala Keluarga. Akses pada fasilitas sosial dan potensi ekonomi lokal relatif mudah, tapi potensi aspek sosial dan perekonomian desa masih belum optimal.
Ini ditandai dengan kurang baiknya kondisi sarana pemenuhan kebutuhan dasar terkait pendidikan dan kurangnya perhatian terhadap potensi ekonomi dan resource endowment (sumber daya khas).
Salah satu sumber daya khas Desa Harapan Mulya adalah mata air sebagai Sumber Air Baku (SAB) yang digunakan untuk konsumsi rumah tangga dan pertanian. Relatif dekat dengan garis pantai dan berbukit, menjadikan penyempurnaan prasarana tata kelola air sebagai kebutuhan strategis dalam jangka panjang.
Selain menopang kebutuhan dasar, mata air di Dusun Senebing dan Dusun Rantau Panjang itu juga digunakan sebagai altenatif pengairan di masa kemarau yang relatif pendek khususnya untuk aktivitas berkebun/perladangan.
Dana Desa merupakan bagian penting dalam pendapatan desa yang digunakan untuk membiayai berbagai kegiatan. Pada tahun 2015, dari penjaringan aspirasi warga, dalam pengelolaan SAB, telah dialokasikan penggunaan Dana Desa untuk melakukan pengadaan bak penampung dan pipanisasi langsung ke rumah warga di Dusun Rantau Panjang.
Di samping untuk keperluan rumah tangga, Dana Desa juga digunakan untuk meningkatkan kemanfaatan mata air dalam memperbaiki saluran irigasi tersier di beberapa area perladangan.
Pola penggunaan Dana Desa untuk pengelolaan mata air sebagai sumber air bersih untuk keperluan rumah tangga dan pertanian dilanjutkan pada tahun 2016. Pada tahun ini dilakukan kegiatan pengadaan pengelolaan mata air di Dusun Senebing dan konstruksi sederhana bak penampungan.
Dengan semangat gotong royong dan transparansi, warga Desa Harapan Mulia dapat mewujudkan adanya fasilitas air bersih yang lebih mudah untuk diakses serta layak dan aman untuk dikonsumsi.
Penggunaan Dana Desa dalam pengembangan infrastruktur memperoleh perhatian dan antusiasme dari banyak pihak. Keberhasilan program berbasis lingkungan memerlukan transparansi pengalokasian, pengerjaan, hingga pertanggungjawaban. Untuk itu, Pemerintah Desa Harapan Mulia mengupayakan terpenuhinya aspek efisiensi dan akuntabilitas.
Dana Desa menjadi katalisator pemanfaatan sumber daya khas. Pengelolaan Dana Desa mengedepankan partisipasi, transaparansi, dan akuntabilitas dalam mencapai kemanfaatan baik ekonomi maupun sosial.
Meskipun rata-rata porsi penggunaan Dana Desa selama 3 tahun terakhir untuk pengelolaan SAB hanya sekitar 10%, keberhasilan dalam penggunaan Dana Desa untuk pengelolaan SAB mempengaruhi pola pemanfaatan Dana Desa di bidang terkait lainnya, khususnya pertanian dan irigasi.
Meskipun dengan rata-rata persentase kontribusi pembiayaan dibawah 50% (sekitar 38%) terhadap total alokasi terkait irigasi dan pengairan, Dana Desa menjadi motivasi dan harapan bagi warga desa khususnya petani untuk menyuarakan kebutuhan penyempurnaan infrastruktur pertanian dan distribusi/ produksi pendukung lainnya.
Pada tahun 2017, di samping untuk infrastruktur jalan yang memudahkan distribusi alat dan hasil pertanian, sebagian Dana Desa digunakan untuk pembuatan integrasi irigasi dan distribusi melalui pembuatan infrastruktur dasar yang unik berupa pintu flip (pintu air sederhana) dan jembatan pertanian.
Kegiatan pemeliharaan sumber daya khas dan infrastruktur pendukung berupa mata air dan pipanisasi memberikan banyak kemanfaatan baik langsung maupun tidak langsung. Di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Kemudahan akses air bersih yang dirasakan jauh lebih baik karena sebelumnya warga harus ke lokasi mata air untuk memperoleh air bersih.
2. Meningkatnya sanitasi dan pola hidup sehat warga desa dengan infrastruktur penampungan dan distribusi air yang lebih higienis.
3. Meluasnya potensi ekonomi lokal khususnya meningkatnya produksi bidang pertanian dengan berkurangnya ketergantungan pada pola tanam sawah tadah hujan.
Selain itu, Dana Desa juga meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan untuk menjamin ketersediaan dan kelayakan SAB. Sebagai contoh, saat ini Desa Harapan Mulia mengalokasikan pendanaan untuk pengembangan bio-gas dan alternatif teknik pembukaan lahan yang meminimalkan rIsiko kebakaran hutan dan polusi.
Adanya upaya nyata membangun kemandirian berbasis sumber daya lokal yang ramah lingkungan, khususnya melalui pengolahan mata air melalui BUMDes, di antaranya melalui penyertaan modal dari Dana Desa (80 juta rupiah) yang mendapat perhatian melalui sinergi berbagai pihak.
Keberhasilan pemanfaatan Dana Desa di Desa Harapan Mulia untuk pengelolaan Sumber Air Baku merupakan sukses skala kecil dengan kemanfaatan yang besar. Kesadaran membangun desa melalui pola partisipatif yang tanggap terhadap aspirasi warga dan berdampak langsung pada pola pemenuhan kebutuhan dasar yang ramah lingkungan adalah penegasan atas jati diri umumnya masyarakat desa di Indonesia, toto tentrem kerto raharjo.
Peningkatan taraf hidup dan kemandirian melalui usaha produktif adalah harapan seluruh warga negara Indonesia sebagai amanat kemerdekaan untuk Indonesia yang tangguh, berkeadilan sosial, gemah ripah loh jinawi.
Kesuksesan Desa Harapan Mulia dalam pemanfaatan Dana Desa ditunjukkan khususnya dalam pengelolaan Sumber Air Baku yang memiliki kemanfaatan besar. Akan manfaat besar yang diterima, kesadaran membangun desa diwujudkan dengan partisipasi partisipasi warga.
Bagaimana kegiatan bermanfaat bagi warga, hal ini tampaknya menjadi kunci sukses keberhasilan pengelolaan Dana Desa.