Berlibur ke Purworejo, Jawa Tengah belum lengkap rasanya jika belum mengajak keluarga, teman, dan orang-orang terdekat lainnya untuk menikmati air terjun atau Curug Gunung Putri. Kabarnya, curug ini sempat menjadi tempat pasukan wanita Pangeran Diponegoro bertapa. Selain napak tilas sejarah, pengunjung juga akan dimanjakan dengan berbagai spot apik untuk berfoto.
Curug ini terletak Desa Cepedak, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Lokasi curug berjarak sekitar 45 Km dari pusat kota Purworejo ke arah barat laut. Selama perjalanan ke curug, wisatawan pun bisa menikmati pemandangan pegunungan serta tebing-tebing indah di kanan-kiri jalan yang berkelok-kelok. Dengan membayar tiket masuk Rp 5.000 dan tiket parkir Rp 2.000, pengunjung bisa menikmati keindahan alam yang ditawarkan Curug Gunung Putri.
Nama Inovasi | Curug Gunung Putri |
Pengelola | Pokdarwis Tirta Sejahtera |
Alamat | Desa Cepedak, Kecamatan Bruno, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah |
Kontak | Tutur Kimin, S.Pd |
Telepon | +62-823-2459-3935 |
Website | http://cepedaknews.com |
Berawal dari sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro dalam merebut kemerdekaan dari kekuasaan penjajahan Belanda pada 1825-1830. Dalam strategi gerilyanya melawan Belanda, Pangeran Diponegoro sampailah di wilayah sebelah utara Kabupaten Purworejo yang saat ini diberi nama Kecamatan Bruno.
Keberadaan Curug Gurung Putri memiliki hubungan erat dengan sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro. Alkisah, pasukan Diponegoro terdiri dari pejuang-pejuang pria dan wanita. Para pejuang wanita bertugas menyiapkan kebutuhan makanan selama peperangan. Singkat cerita, dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda ada pejuang/prajurit wanita buruk rupa sehingga tidak ada seorang pria pun yang mau mendekatinya, terlebih bersedia melamarnya.
Akhirnya wanita itu pergi ke suatu tempat, bertapa dan berdoa di sebuah curug. Curug itu kini dikenal sebagai Curug Gunung Putri. Saat wanita itu membasuh muka dan mandi di salah satu tempat di sekitar curug, terjadi perubahan fisik. Tubuh dan kulit serta muka yang awalnya tidak cantik berubah menjadi sosok wanita yang berkulit mulus, putih dan wajah yang sangat cantik.
Tempat itu kini dikenal dengan Tirta Kanoman. Lokasinya tepat di bawah air terjun.
Kemudian wanita itu kembali ke pasukanya bersama dengan wanita-wanita lainnya. Namun, orang-orang yang di lingkungan itu tidak mengenali dirinya yang berubah menjadi wanita cantik. Singkat cerita banyak para prajurit yang menyukainya dan berniat untuk meminangnya, bahkan terjadi perebutan diantara para prajurit untuk dapat mendapatkan wanita itu.
Melihat perkembangan situasi yang terjadi, akhirnya wanita itu menolak semua lamaran para prajurit demi menjaga kesatuan dan keutuhan pasukan. Wanita itu memutuskan untuk kembali ke curug untuk melakukan tapa atau semedi untuk meminta petunjuk kepada Sang Pencipta. Dalam bertapanya wanita itu telah terucap sebuah janji. BAGI SIAPA YANG MEMBASUH MUKA ATAU BAHKAN MENYEMPATKAN MANDI DI CURUG GUNUNG PUTRI AKAN AWET MUDA DAN ENTENG JODOHNYA.
Sampai saat ini, kisah prajurit dan curug menjadi mitos bagi warga sekitar wisata di Curug Gunung Putri.