Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia memiliki 17,508 pulau dengan garis pantai sepanjang 81,000 kilometer. Potensi sumber daya pesisir dan lautan yang sangat besar untuk diolah sebagai sumber pangan dan ekonomi, salah satunya adalah mangrove.
Nama Inovasi | Kuliner Buah Avon |
Pengelola | PKK Kampung Sauyas |
Alamat | Kampung Sauyas, Distrik Supiori Timur, Kabupaten Supiori 68271 |
Penanggung Jawab | Yohana Mniber (Ketua PKK Kampung Sauyas) |
Kontak | 082399629813 |
Luas hutan mangrove (hutan bakau) terbesar di dunia, yaitu mencapai 8.60 juta hektar. Ekosistem mangrove memiliki manfaat ekonomis, yaitu hasil kayu dan bukan kayu, misalnya budi daya air payau, tambak udang, pariwisata, dan sumber pangan.
Belum banyak pengetahuan tentang potensi dan manfaat mangrove sebagai sumber pangan. Warga di Kabupaten Supiori memberi pengetahuan pada publik bahwa buah mangrove bisa dimakan dan diolah menjadi makanan lezat, terutama jenis Bruguiera gymnorrhiza yang buahnya diolah menjadi kue.
Buah Avon atau yang lebih dikenal dengan nama buah manggrove merupakan jenis buah yang banyak tumbuh di wilayah pesisir Kabupaten Supiori. Sebagai sumber pangan, buah Avon memiliki nilai ekonomis dan gizi yang tinggi. Sayang, pengetahuan dan teknik pengolahan buah Avon menjadi makanan sehari-hari belum banyak kalangan.
Buah avon dapat diolah menjadi tepung yang menjadi bahan baku membuat kue, seperti bolu kukus tradisional hingga chocolate cake dan black forest. Bahkan, masyarakat Kabupaten Supiori telah mengolah tepung ini menjadi nasi tim untuk dimakan sehari-hari.
Salah satu pelopornya adalah para perempuan Papua yang tergabung dalam PKK Kampung Sauyas, Distrik Supiori Timur. Mereka mampu mengolah buah Avon dalam kemasan kuliner yang dapat memanjakan lidah. Buah Avon diolah menjadi kue, cake, dicampur dengan nasi atau dimakan langsung dengan bumbu kelapa. Untuk urusan rasa, buah Avon jelas gurih dan nikmat.
Buah Avon mengandung energi dan karbohidrat yang cukup tinggi, bahkan melampaui berbagai jenis pangan sumber karbohidrat yang biasa dikonsumsi masyarakat, seperti beras, jagung singkong atau sagu. Penelitian IPB (2005) menunjukkan kandungan energi buah mangrove ini adalah 371 kalori per 100 gram, lebih tinggi dari beras (360 kalori per 100 gram), dan jagung (307 kalori per 100 gram). Kandungan karbohidrat buah bakau sebesar 85.1 gram per 100 gram, lebih tinggi dari beras (78.9 gram per 100 gram) dan jagung (63.6 gram per 100 gram).
Selain itu, buah Avon dapat diolah menjadi bahan baku kosmetik herbal yang ramah terhadap manusia. Sari atau ampas dari buah pohon mangrove dapat diolah menjadi cream lulur kulit. Saat ini banyak perempuan di Kabupaten Supiori telah menggunakannya untuk keperluan sehari-hari.
Berbeda dengan daerah lainnya, Kabupaten Supiori memang bukan daerah yang kaya akan tambang. Namun, daerah ini memiliki potensi hutan mangrove yang sangat luas. Beragam inovasi dalam pengolahan buah avon masih sangat dibutuhkan untuk mengembangkan daerah ini.
Anda penasaran, silakan mencoba aneka kuliner buah Avon buatan Kampung Sauyas, Distrik Supiori Timur. Bersiaplah untuk jatuh cinta karena sekali mencicipi akan dibikin ketagihan!