Pernah mendengar beras singkong? Pernah menyangka singkong bisa diolah menjadi beras yang rasanya lebih enak dan kaya nutrisi? Beras singkong menjadi salah satu produk inovasi unggulan BUMDes Tegal Arum.

Desa Tegal Arum merupakan salah satu desa dalam wilayah Kecamatan Rimbo Bujang Kabupaten Tebo Provinsi Jambi memiliki luas wilayah 4.000 Ha dengan 87,5% merupakan tanah pertanian dan perkebunan dengan jumlah penduduk sebanyak 2.017 kepala keluarga.

Desa Tegal Arum terdiri dari 8 (delapan) dusun, yaitu Dusun Mego Sari, Dusun Purwo Sari, Dusun Tegal Sari, Dusun Mekar Sari, Dusun Rejo Sari, Dusun Arum Sari, Dusun Margo Sari dan Dusun Moro Sari.

Keuangan Desa untuk tahun anggaran 2017 bersumber dari Pendapatan Asli Desa, Dana Desa, Dana Bagi Hasil, dan Alokasi Dana Desa dengan total nilai mencapai Rp 1,91 miliar.

Sedangkan Anggaran Belanja desa terdiri dari Belanja Pegawai, Belanja Barang dan Jasa, serta Belanja Modal dengan total nilai sebesar Rp 1,75 miliar.

Selisih dari pendapatan dan belanja tersebut dialokasikan untuk penyertaan modal BUMDes senilai Rp161,78 juta.

Serapan Dana Desa pada Desa Tegal Arum dipergunakan untuk pembangunan infrastruktur serta pembinaan dan pemberdayaan masyarakat. Hasil pembangunan infrastruktur sudah dapat dinikmati oleh masyarakat desa Tegal Arum sejak tahun 2015.

Pembangunan jalan rabat beton pada Jalan Ahmad Yani dan Jalan Usaha Tani yang digunakan sebagai infrastruktur transportasi yang dapat menjadi penghubung antar wilayah usaha tani, dirintis sejak tahun 2015 sampai dengan saat ini.

Pembangunan jalan ini selain untuk menghubungkan antar wilayah usaha tani juga menghubungkan antarwilayah pemukiman sehingga masyarakat desa akan merasa lebih nyaman dan aman untuk melaksanakan aktivitas keseharian.

Di samping pembangunan sarana jalan, Pemerintah Desa berhasil membangun sarana pendidikan anak usia dini (PAUD) dan pada tahun 2017, pemerintah desa memulai program untuk pembuatan jamban untuk keluarga miskin.

Pembangunan di bidang kesehatan berupa Posyandu juga merupakan prioritas pembangunan bagi desa ini. Tiga Posyandu telah terbangun hingga tahun 2017 dan manfaatnya dapat dirasakan oleh kelompok balita, usia produktif serta kelompok lanjut usia.

Wujud dari kreatifitas dan humanisme pembangunan pada desa ini adalah dengan Pendirian Kelompok Bina Keluarga Lansia (BKL) di tahun 2015. Program pembangunan yang melibatkan kaum lanjut usia tersebut telah mendapat apresiasi baik dari warga masyarakat maupun dari pemerintah dengan diterimanya Piagam Penghargaan Juara 1 Kelompok BKL berprestasi tingkat Provinsi Jambi tahun 2015.

Dalam bidang pemberdayaan masyarakat, Desa Tegal Arum menyelenggarakan pelatihan menjahit dan kerajinan bagi ibu dan remaja putri dengan bekerjasama dengan BLK Kabupaten Tebo.

Sebagian orang mungkin masih asing dengan beras singkong atau oyek, tetapi bagi masyarakat desa Tegal Arum, beras singkong bukanlah hal yang baru, melainkan jenis makanan tradisional yang sudah semakin langka. Beras singkong menjadi salah satu produk inovasi unggulan BUMDes Tegal Arum dan penyumbang pendapatan asli Desa Tegal Arum sebesar 20 juta.

Beras singkong juga disebut sebagai beras cerdas karena merupakan beras restrukturisasi dari beragam bahan baku alami dan asli Indonesia. Selama ini, cara membuat oyek masih menggunakan cara yang tradisional dan melalui proses pengolahan mocaf atau tepung singkong yang tidak sebentar, tetapi saat ini oyek buatan desa Tegal Arum sudah dibuat dan diproses dengan teknologi cerdas sehingga lebih bergizi dan sehat.

Inovasi tersebut juga mendapat apresiasi sebagai Juara 1 Kelompok Usaha Peningkatan Usaha Sejahtera Tahun 2016 Kabupaten Tebo. Atas keberhasilan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya di berbagai bidang, Menteri Dalam Negeri memberi gelar kepada Desa Tegal Arum sebagai Juara 1 Tingkat Desa dan Kelurahan Provinsi Jambi tahun 2017.

Desa Tegal Arum merupakan salah satu contoh desa berprestasi yang berhasil mengoptimalkan penggunaan Dana Desa dalam membangun desa dengan cara yang inovatif, kreatif dan humanis.

Desa Tegal Arum merupakan salah satu contoh desa berprestasi yang berhasil mengoptimalkan penggunaan Dana Desa dalam membangun desa dengan cara yang inovatif, kreatif dan humanis. Kesuksesan tersebut tak terlepas dari kepemimpinan yang ada di desa yang membuat perencanaan yang tepat atas fokus aspek penggunaan Dana Desa.