Desa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga memiliki corak batik yang khas, yaitu motif lawa (kelelawar). Berkat batik motif lawa, Desa Dagan sering mewakili Kabupaten Purbalingga dalam pameran produk dan pembangunan di pelbagai daerah.

Pada medio 2017, para pengarjin batik Desa Dagan diminta mewakili Kabupaten Purbalingga mengikuti pameran produk Usaha Kecil Menengah (UKM) di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Acara yang dihelat Pemerintah Kabupaten Kudus dalam rangka Pelaksanaan Tradisi Dandangan tersebut.

Nama InovasiBatik Tulis Motif Lawa
PengelolaPemerintah Desa Dagan
AlamatDesa Dagan, Kecamatan Bobotsari, Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah
Kontrak PersonSukman (Kepala Dusun)
Telepon+62-812-2861-6112
Websitehttp://dagan.desa.id

Partisipasi pengrajin batik Desa Dagan dalam beragam pameran mampu mempromosikan batik khas Purbalingga, yaitu batik motif Lawa. Selain motif lawa, ada sejumlah motif batik yang diproduksi di Desa Dagan seperti batik sidamukti, parang, dan lainnya. Setiap pameran, batik khas Desa Dagan selalu ramai diserbu pembeli karena kualitas bagus dan harga yang lebih murah.

<

Untuk batik motif lawa, ada empat jenis, yaitu:

  1. Batik Goa Lawa, batik ini merupakan motif Lawa yang telah direkomendasikan sebagai batik lokal Purbalingga dan digunakan sebagai batik wajib bagi para Aparat Sipil Negara di Purbalingga.
  2. Batik Lawa Kembang, batik ini merupakan kombinasi antara motif Lawa dan Kembang. Perpaduan warna hitam, putih dan merah, membuat produk ini memiliki nilai estetika yang tinggi.
  3. Batik Lawa Kombinasi, batik ini merupakan perpaduan warna hitam dan merah. Motifnya mirip dengan batik Goa Lawa.
  4. Batik Goa Lawa Kombinasi, batik ini didominasi warna hitam dan kuning.

Tantangan dalam pengembangan batik terletak pada pemasaran. Selama ini, para pengrajin batik masih mengandalkan pemasaran tradisional. Bahkan, ada pengrajin hanya memproduksi batik, jika ada pesanan.

Pemerintah Desa Dagan merintis pemasaran modern dengan pasar online. Lewat Website Desa, pemasaran produk desa, seperti batik, dapat dilakukan untuk merebut pangsa pasar dunia internet.