Saat ini kebanyakan remaja kurang mendapat perhatian sehingga banyak remaja yang terjerumus ke dalam pergaulan yang negatif. Melihat kondisi ini, Pemerintah Desa Tambangan berinovasi mendirikan Sanggar Seni Simpony sebagai wadah untuk mengarahkan remaja pada kegiatan-kegiatan yang positif. Inovasi desa ini mendapat sambutan antusias dari para remaja dan orang tua sehingga mampu mengurangi arus pergaulan yang bebas dan salah.
Desa Tambangan terletak di Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung. Di Desa Tambangan banyak terdapat remaja yang kurang memiliki minat akan kebudayaan asli, mereka lebih banyak mengikuti arus pergaulan yang mungkin saat ini banyak digemari oleh kaum remaja. Hal itu membuat orang tua dan warga merasa khawatir.
Nama Inovasi | Sanggar Seni Simpony |
Pengelola | Pemerintah Desa Tambangan |
Alamat | Desa Tambangan, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran, Lampung |
Kontak | Antoni (Kepala Desa Tambangan) |
Telepon | +62-813-6916-7999 |
Untuk membendung agar arus pergaulan yang negatif, Pemerintah Desa Tambangan mengajak para pemuda untuk melakukan hal-hal yang positif, seperti bermain musik. Musik dan tari merupakan media yang sangat digemari oleh kalangan pemuda. Selain itu, kegiatan itu dapat melestarikan budaya asli Desa Tambangan.
Awalnya, pemerintah desa mendapat banyak aduan dari orang tua khawatir akan pergaulan remaja yang cenderung negatif. Sejumlah remaja mulai mengenal obat-obatan terlarang seperti narkoba, alkohol, dan lainnya. Lalu, pemerintah desa mencari solusi yang tepat untuk mengatasi kondisi tersebut.
Lalu, pemerintah desa mengumpulkan para orang tua untuk mendiskusikan masalah kenakalan remaja. Musyawarah itu melahirkan gagasan pendirian Sanggar Seni Simpony untuk mengembangkan bakat dan minat kalangan remaja. Pemerintah Desa menyetujui ide itu dan menganggarkan dukungan Dana Desa (DD) melalui APBDes.
Berkat dukungan anggaran desa dan antusiasme seluruh masyarakat Sanggara Seni Simpony dapat berjalan. Bahkan, sanggar tak hanya menjadi tempat aktivitas para remaja, tapi kalangan anak- anak, orang tua, lansia, serta aperatur desa juga ikut terlibat secara aktif.
Berkat inovasi ini, kegiatan remaja semakin mengarah ke hal yang positif. Kini, bakat para remaja semakin berkembang, mereka memiliki sarana untuk mengembangkan ekspresi dan minatnya. selain itu, kebudayaan lokal semakin semarak dan makin terjaga.
Para pemuda dan orang tua berharap kegiatan sanggar seni terus berlanjut. Mereka mengusulkan pemerintah desa dapat menganggarkan pos untuk pembangunan tempat, alat yang dibutuhkan, serta mendatangkan guru seni yang ahli. Selain itu, dukungan dari Pemerintah Kecamatan Padang Cermin dan Pemerintah Pesawaran sangat diperlukan untuk mengembangkan inovasi tersebut.