Sampah identik dengan sumber penyakit. Desa Loa Duri Ilir berinovasi mendaur ulang ban bekas menjadi barang bernilai jual tinggi dengan bantuan alat pembalik ban yang diciptakan secara swadaya. Kini, alat tersebut dioperasikan oleh BUMDesa setempat untuk memproduksi pot-pot bunga cantik untuk memenuhi kebutuhan pasar.

Desa Loa Duri Ilir terletak di Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Desa Loa Duri Ilir merupakan pemekaran dari Desa Loa Duri pada 2001. Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Kutai Kartanegara No. 140/409/PD-III/SK/2001, Desa Loa Duri dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Loa Duri Ilir dan Loa Duri Ulu.

Nama InovasiPengolah Ban Bekas Jadi Pot Cantik
PengelolaPemerintah Desa Loa Duri Ilir
AlamatDesa Loa Duri Ilir, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur
KontakFakhri Arsyad (Kepala Desa Loa Duri Ilir)
Telepon+62-853-9030-1418

Desa Loa Duri Ilir berada di kawasan industri pertambangan batubara sehingga di desa ini populasi kendaraan tergolong tinggi. Banyak warga Desa Loa Duri Ilir yang memiliki ban bekas yang dibiarkan di sekeliling rumah sehingga menjadi sampah.

Pada 2015, tumpukan ban bekas yang tersebar di sekeliling rumah penduduk menjadi sumber munculnya penyakit malaria dan demam berdarah yang diderita warga desa. Untuk mengatasinya masalah itu, pemerintah desa bersama masyarakat berusaha keras mencari cara yang tepat untuk mendaur ulang ban-ban bekas tersebut menjadi barang ekonomi yang bernilai jual.

Awalnya, pengolahan ban bekas terkendala dengan belum adanya alat untuk membalik ban. Gagasan daur ulang ban bekas dan pembuatan mesin pembalik ban menjadi program prioritas pembangunan desa 2017 yang ditetapkan Musrenbangdes 2016.

Pemerintah desa dengan APBDes dari pos dana Corporate Social Responsibility (CSR) melakukan serangkaian penelitian hingga mendapatkan prototype alat pembalik ban yang tepat. Pada 2017, pemerintah desa berhasil membuat alat pembalik ban bekas.

Kini, alat itu dioperasikan oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) Desa Loa Duri Ilir untuk memproduksi pot-pot bunga cantik maupun tempayan. Berkat alat pembalik ban, BUMDesa dapat memproduksi pos bunga lebih banyak dan cepat. Secara teknis, alat itu mampu membalik ban dalam waktu kurang 5 menit.

Kreasi pot cantik dari ban bekas itu dijual dengan harga Rp 30 ribu–Rp 200 ribu. Ada juga yang dibuat lukisan batik dan dijual dengan nilai yang lebih tinggi. Produk pot ban bekas mampu memenuhi kebutuhan pasar pot ban bekas di Kutai Kartanegara.

Dari usaha pot bunga ban bekas BUMDesa Desa Loa Duri Ilir mampu menciptakan lapangan kerja baru. Para pekerja di BUMDesa dalam mengantongi upah Rp 50.000 hingga Rp 75.000,- perhari.

Selanjutnya, BUMDesa selanjutnya mengembangkan unit pengelolaan sampah yang dikenal sebagai Bank Sampah. Bank Sampah mampu mengubah lingkungan desa yang kumuh menjadi semakin bersih dan tertata karena banyak warga yang membuat taman di halaman rumah maupun pinggir jalan desa.

Inovasi Desa Loa Duri Ilir dalam mengolah sampah dan bekas mampu meningkatkan ekonomi warga, sekaligus memberantas demam berdarah. Kini, dari hasil penjualan produk olahan ban bekas, pemerintah desa dapat memberikan subsidi kesehatan bagi warga yang tidak mampu membayar iuran asuransi kesehatan.