Masyarakat Desa Cidahu memiliki perhatian dan komitmen besar dalam menanggulangi balita dengan gizi buruk dan gizi kurang. Mereka mengembangkan Program Edukasi dan Rehabilitasi Gizi (Pergizi) yang digawangi oleh Posyandu dan Program Generasi Sehat dan Cerdas (GSC), Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.
Desa Cidahu terletak di Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Pergizi merupakan program rintisan yang dilaksanakan di Posyandu Cendana 7 di Dusun Manglid, Desa Cidahu. Adanya Pergizi menunjukkan upaya serius Desa Cidahu untuk menanggulangi balita dengan gizi kurang dan gizi buruk berbasis pemberdayaan masyarakat.
Nama Inovasi | Pos Pergizi |
Pengelola | Posyandu Cendana 7 dan Program Generasi Sehat Cerdas |
Alamat | Dusun Manglid, Desa Cidahu, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat |
Kegiatan Pergizi berupa peningkatan status gizi balita melalui pemberian makanan tambahan (PMT) yang dipadu dengan pemeriksaan kesehatan, pengobatan, serta pemberian mikronutrisi. Selain itu, Pergizi memberi penyuluhan dan pelibatan ibu balita gizi buruk/gizi kurang dan masyarakat dalam proses perencanaan, pelaksanaan, monitoring, hingga evaluasi kegiatan.
Pergizi ditujukan pada semua anak Balita dan ibu mereka, terutama balita yang menderita gizi buruk/gizi kurang dalam rentang umur 6 sampai dengan 54 bulan. Lama kegiatan Pergizi selama 25 minggu dengan total kegiatan sebanyak 30 kali.
Agar lebih mengena, sebelum pelaksanaan program dilakukan pelatihan terlebih dulu kepada petugas kesehatan dan kader. Tidak hanya itu, selama kegiatan Program GSC melakukan pendampingan dan kunjungan ke rumah sasaran terutama sasaran yang tidak aktif.
Kegiatan utama Pergizi sendiri meliputi pengukuran antropometri balita berupa penimbangan berat badan dan pengukuran panjang ataupun tinggi badan. Pemeriksaan kesehatan dan pengobatan, pemberian PMT yang dimasak sendiri oleh kader serta makan bersama.
Pemberian mikronutrisi, penyuluhan gizi dan kesehatan, serta stimulasi perkembangan dilakukan dengan pendekatan bermain dan bernyanyi. Dampaknya, peserta mengikuti semua rangkaian kegiatan dengan riang dan gembira.
Pergizi juga mendorong pemeriksaan ibu hamil dalam kaitan dengan pemberantasan angka stunting alias tinggi badan kurang di Indonesia. Dengan pemeriksaan sejak awal kehamilan, ibu hamil bisa mendapatkan asupan nutrisi yang cukup guna menurunkan angka stunting. Berangkat dari keinginan itu, Desa Cidahu terus mengkampanyekan pentingnya ketersediaan dan keterjangkauan bahan pangan berkualitas.
Pada medio 2016, angka stunting di Indonesia bertengger pada kisaran 37,2%. Salah satu faktor penyumbangnya adalah asupan nutrisi yang kurang selama masa kehamilan. Karena itu, pemeriksaan ibu hamil dilakukan di Posyandu Cendana 7 lantaran tempat itu juga difungsikan sebagai rumah singgah bagi ibu yang hendak melahirkan maupun Balai Pengobatan.
Pemeriksaan ibu hamil penting juga berfungsi untuk menurunkan angka kematian ibu hamil yang masih tinggi di Indonesia. Saat ini masih ada 3.000 ibu hamil meregang nyawa per 100.000 kehamilan. Angka tersebut masih tergolong tinggi dibanding negeri jiran Malaysia yang berada pada kisaran 30 ibu meninggal per 100.000 kehamilan.
Langkah Desa Cidahu dalam penyelenggaraan Pergizi mendapat banyak apresiasi dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. Posyandu Cendana 7 pernah dikunjungi dan mendapat acungan jempol dari para pejabat Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Desa (PPMD), Kementerian Desa PDTT.
Kerjasama Desa Cidahu dan Program GSC sangat membantu masyarakat untuk mengingkatkan asupan gizi bagi balita. Berkat Pergizi, gizi buruk dan gizi kurang kini enggan bertandang ke Cidahu.