Grumbul Larangan biasa disebut dengan Desa Laler (lalat). Sebagian warga membudidayakan lalat hitam atau Black Soldier Fly. Kegiatan budidaya lalat tersebut juga mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Harga telur magot cukup menggiurkan karena dibanderol sekitar Rp 10 juta perkilogram.

Grumbul Larangan terletak di Desa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Hampir tiap rumah di Grumbul Larangan dilengkapi dengan semacam kandang berwarna hijau yang terbuat dari bahan semacam kelambu. Insekat itu menjadi media bagi lalat hitam untuk berkembang biak. Ukurannya bervariasi, mulai dari yang kecil hingga ukuran besar mencapai 4 x 2 meter.

Nama InovasiBudidaya Lalat Hitam (Black Soldier Fly)
PengelolaGrumbul Larangan
AlamatDesa Sokawera, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah

Budidaya lalat tak bisa dilakukan sembarang. Lalat yang dibudidaya itu lalat hitam. Secara fisik, lalat hitam berbeda dengan lalat-lalat yang dijumpai di tumpukan sampah atau tempat kotor lainnya. Warna hitam membalut hampir semua tubuh lalat. Ukurannya juga lebih panjang dan besar dibanding lalat biasa.

Berdasar hasil penelitian ada 800 jenis lalat, sebagian besar lalat tersebut mengandung patogen. Lalat jenis ini termasuk perkecualian, lalat hitam tidak mengandung penyakit.

Proses perawatan yang sangat mudah membuatnya diminati masyarakat Desa Sokawera. Dari 200 KK penduduk Grumbul Larangan, ada 50 KK yang membudidayakan lalat hitam. Grumbul Larangan sudah ada sekitar 50 kandang. Kandang kecil dapat menghasilkan 2 gram magot, sementara kandang besar bisa menghasilkan 5 gram.

Kegiatan ini mulai membawa dampak secara ekonomi dan ekologi. Budidaya lalat tidak menggunakan modal, karena pakannya dari sampah organik. Selain menambah pemasukan, juga menyelesaikan persoalan sampah yang ada. Sampah organik terutama sisa makanan menjadi santapan utama magot atau lalat hitam itu.

Budidaya lalat hitam juga hampir tanpa kegagalan. Mereka tidak khawatir jika satu saat nanti harga magot turun di pasaran. Alasannya sederhana, jika harga turun bahkan anjlok, maka warga masih dapat memanfaatkannya sebagai pengurai sampah organik.

Ke depan, Grumbul Larangan merencanakan pendirian bank sampah. Dananya akan digunakan untuk pendidikan. Ada sekitar 3 orang dari RW 4 yang akan dikuliahkan dengan menggunakan dana dari budidaya lalat.