Industri perkebunan sawit tengah memasuki masa peremajaan, terutama mengganti pohon-pohon yang sudah tua dan tak produktif (replanting). Umumnya, pohon-pohon sawit yang sudah tua ditebang dan dibiarkan hancur menjadi sampah. Desa Silau Rakyat berinovasi memanfaatkan batang pohon sawit yang sebagai bahan baku gula merah. Berkat inovasi ini, kebutuhan gula dapat dipenuhi dari limbah sawit ini.

Desa Silau Rakyat terletak di Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara. Umumnya, warga desa menggantungkan penerimaan rumah tangga dari bekerja sebagai buruh perkebunan sawit dan megembangkan perkebunan sawit secara mandiri. Kegiatan dari sawah sangat rendah sehingga sektor ini hanya menjadi pekerjaan sampingan.

Nama InovasiGula Merah dari Air Pohon Sawit
PengelolaPengrajin Gula Sawit Desa Silau Rakyat
AlamatDesa Silau Rakyat, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatra Utara
KontakKatimin (Kepala Desa Silau Rakyat)
Telepon+62-813-6166-5657

Potensi tanaman sawit tinggi, tapi kebanyakan hanya didayagunakan tandan buah segar sawitnya untuk memenuhi kebutuhan pasar coconut palm oil (CPO). Saat usia pohon sudah tua, maka dilakukan proses peremajaan (replanting). Batang-batang pohon sawit hanya ditebang dipotong-potong lalu dibiarkan membusuk.

Sebenarnya, pohon Sawit mengandung kadar air yang cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku membuat gula merah. Dari satu batang pohon sawit, kita bisa didapatkan 600-an liter. Pengembangan gula merah berbahan dasar air pohon sawit sangat menguntungkan, terlebih bahan baku sangat mudah didapatkan pada proses peremajaan perkebunan sawit.

Proses membuat gula merah sawit dimulai dari identifikasi pohon sawit yang siap diremajakan, sehingga siap ditebang dan disadap airnya. Lalu, air sawit yang sudah disadap, direbus selama kurang lebih 6-7 jam, sampai kondisi airnya mengental. Air rebusan yang telah mengental, dicampuri gula putih (gula tebu).

Takarannya, untuk 25 liter air sawit (1 tong), campuran gula putihnya 15 Kg. Gula pasir dibutuhkan sebagai media agar bobot atau kuantitas output produksi gula merahnya banyak. Setelah adonan gula merah sawit sudah kental, adonan gula merah dicetak dengan alat cetak, biasanya dari potongan bambu. Setelah gula hasil cetakan dingin, maka gula merah siap dipacking.

Kini, pohon-pohon sawit di Desa Silau Rakyat yang semula terbengkelai karena proses replant­ing menjadi ruang ekonomi warga. Ada 30-an lebih pengrajin gula merah sawit. Pendapatan para buruh perkebunan (relatif tak berlahan) dan petani sawit mandiri memiliki nilai tambah pendapatan keluarga. Desa bertambah produk unggulan­nya, yang sebelumnya monoton pada produk sawit untuk meme­nuhi kebutuhan pasar CPO.

Keberhasilan warga desa menemu­kan formula gula merah berbahan dasar air pohon sawit berkontribusi terhadap pembaruan sistem pere­maja­an perkebunan sawit sehingga menjamin keberlanjutan rantai produksi pasar sawit. Keragaman produksi dari sebuah komoditas pertanian berpotensi meleverage sumber penerimaan petani sawit.

Produktivitas industri rumahan gula merah sawit di Desa Silau Rakyat saat tergolong maju dan berkelanjutan. Karena itu, Pemerintah Desa Silau Rakyat akan fokus mengembangkan industri rumahan gula merah sawit untuk mengingkatkan sumber pendapatan keluarga buruh perkebunan dan petani sawit mandiri.