Dua tahun terakhir, Desa Sambongrejo, Kecamatan Gondang, Bojonegoro, kerja keras untuk mengembangkan wisata desa terkoneksi. Para wisatawan yang berkunjung ke Sambongrejo dapat menikmati empat lokasi wisata sekaligus. Keempat lokasi itu memiliki wahana dan pengalaman wisata yang berbeda, yaitu Wagan (Watu Gandul), Goland (Goa Landak), Buton (Bukit Tono), dan Sendang Dangke.

Goland menjadi destinasi wisata cukup populer di Kabupaten Bojonegoro. Objek wisata Goland baru dibuka untuk umum sekitar dua bulan lalu. Goland dikelola oleh para pemuda Desa Sabongrejo yang tergabung dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Mereka bahu-membahu mewujudkan wisata impian di Goland dengan kerja bakti dan berbagi tanggung jawab.

Selain para pemuda, Pemerintah Desa Sambongrejo sangat berperan dalam pengembangan lokasi wisata. Di era kepemimpinan Kepala Desa, Eko Prasetiyono, beragam kegiatan ekonomi dan pariwisata maju pesat. Dampaknya, sejumlah objek wisata di Desa Sambongrejo mampu menimbulkan multiplayer effect bagi kesejahteraan masyarakat.

Kini, kerja keras Desa Sambongrejo mulai menampakkan hasil. Rombongan wisatawan mulai berdatangan secara rutin. Para wisatawan tak hanya dari Bojonegoro, mereka datang dari pelbagai daerah. Gagasan layanan wisata desa terkoneksi bertujuan untuk memberikan pelayanan prima pada wisatawan.

Untuk memopulerkan destinasi wisata di Desa Sambongrejo, beragam kegiatan diselenggarakan di lokasi-lokasi wisata. Ambil contoh, pada peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia (17/8), Pemerintah Desa Sambongrejo menggelar pengibaran bendera yang tercatat sebagai agenda resmi Kabupaten Bojonegoro. Acara itu melibatkan aktivis pecinta lingkungan dan komunitas panjat tebing dari beragam kabupaten, seperti Nganjuk, Ngawi, Gresik, Tuban, Lamongan, dan perwakilan dari luar Pulau Jawa.

Dulu Goland merupakan tempat hidup dan habitat hewan landak. Hingga kini, tempat itu terus dijaga sebagai rumah para landak. Pengunjung sering menemukan kotoran hewan landak di sekeliling gundukan batu di area Goland. Landak hidup di antara celah bebatuan dan gundukan batu untuk bersembunyi dan beranak pinak.

Salah satu gundukan batu besar menjulang tinggi di atasnya dibangun gubuk kecil dan baling-baling angin. Di gubuk tersebut biasa para pengunjung suka berswafoto. Di atas gundukan batu itu, pengunjung dapat menikmati panorama bukit-bukit di sekelilingnya serta kelokan sungai. Lokasinya tak jauh dari wisata rintisan Buton.