Desa Laren, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan merupakan sebuah desa kecil yang letaknya di pinggiran bengawan solo. Desa ini selalu dilanda banjir setiap kali musim penghujan datang. Namun siapa sangka desa kecil ini sudah memiliki BUM Desa yang mengelola unit usaha HIPPAM (WSLIC) dengan layanan yang sudah menggunakan aplikasi berbasis online.

HIPPAM (WSLIC) di Desa Laren berdiri sejak 2007. Seiring berjalannya waktu sampai tahun 2014 tata kelola HIPPAM masih menggunakan sistem manual, ditambah dengan ketidakjujuran petugas pencatat meteran dan pemungut uang sehingga laporan keuangannya terus merugi.

Sejak 2015 dengan sentuhan Dana Desa untuk penyertaan modal sebesar 50 juta, pengelola HIPPAM melakukan revolusi tata kelola dengan menggunakan manajemen modern. Jumlah sambungan rumah tangga yang dilayani berjumlah 845 SR dengan besaran tariff Rp 1500/m3 untuk umum (RT) dan Rp 750/m3 untuk sosial (sekolah,masjid dan mushollah).

Kemudian di tahun 2016 dengan tambahan penyertaan modal dari Dana Desa sebesar 30 juta pengelola HIPPAM menata system pelayanan dengan menggunakan sistem aplikasi berbasis online dengan Barcode dan Email.

Pada bulan desember 2016 HIPPAM tersebut resmi menjadi unit usaha BUM Desa JAYA ABADI dengan PERDES NO 5 tahun 2016. Lalu, sejak menggunakan aplikasi berbasis online ini biaya operasional HIPPAM lebih efisien sehingga laba bersih HIPPAM pada 2016 sebesar 36 juta dan disumbangkan untuk PADes sebesar 50% atau sebesar 18 juta.

Kini di 2017 HIPPAM sudah mandiri dan tidak butuh lagi dengan Dana Desa untuk penyertaan modal, karena laba bersih perbulannya rata-rata sebesar 10 juta.