Desa Megulung Kidul fokus berinovasi mengembangkan konsep desa agrowisata. Pada 2019, Pemerintah Desa mengembangkan Taman Anggur yang bernama “Dusun Sabin” untuk belajar pertanian sekaligus berwisata. Berkat inovasi ini, Desa Megulung Kidul menjadi salah satu finalis terbaik Nugraha Karya Desa Brilian 2022.

Desa Megulung Kidul terletak Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Lokasi desa ada bagian barat Kabupaten Purworejo berbatasan dengan Kabupaten Kebumen. Desa ini dilalui jalan penghubung Kabupaten Purworejo, Kebumen, dan Wonosobo. Luas desa 165 Ha, dengan 92 Ha adalah lahan pertanian produktif dengan mayoritas pertanian padi dan kacang hijau. Jumlah kepala keluarga di Desa Megulung Kidul sebanyak 570 KK dan populasi 1750 penduduk yang terdiri dari Laki – laki sebanyak 813 orang dan Perempuan sebanyak 845 orang.

Prestasi di atas menjadi berkah sekaligus motivasi bagi Desa Megulung. Potensi alam Desa Megulung Kidul biasa-biasa saja tidak ada sesuatu yang istimewa dibandingkan desa lainnya di Indonesia. Desa Megulung Kidul hanya memiliki hamparan sawah saja. Siapa sangka Taman Anggur “Dusun Sabin” justru mendapat apresiasi positif di tingkat nasional.

Pada 2019, pemerintah desa mencoba untuk memetakan potensi desa secara serius. Desa Megulung Kidul memiliki potensi perkebunan kelapa, pisang dan anggur. Untuk mengembangkan potensi itu, pemerintah desa mengembangkan Taman Anggur yang bernama “Dusun Sabin”. Dusun Sabin merupakan destinasi wisata di area persawahan yang mengusung konsep agrowisata perpaduan panorama alam, pertanian kuliner, dan UMKM.

Selain keindahan alam, para pengunjung Dusun Sabin dapat belajar budidaya anggur, pembuatan minyak kelapa, kerajinan batik tulis, perikanan, pembuatan kerupuk rambak, pembuatan cotton bath, bahkan budidaya ulat hongkong. Dusun Sabin resmi beroperasi sejak 2020. Pada tahun 2022, Desa Megulung Kidul ditetapkan oleh Bupati Purworejo sebagai rintisan desa wisata.

Desa Megulung Kidul juga berinovasi dari limbah sampah dengan membuat Bank Sampah Darling (Sadar Lingkungan). Desa Megulung Kidul juga turut menjaga kelestarian Batik yang merupakan warisan budaya dengan cara memfasilitasi dan mendukung UMKM Kerajinan Batik Tulis Rizqie Batik dan memasukkan mata pelajaran membatik di sekolah. Dengan kegiatan UMKM ini, tentunya akan banyak memberi dampak positif pada sektor pelestarian budaya dan peningkatan ekonomi.

Awalnya banyak masyarakat yang tidak yakin dan meragukan Desa Megulung Kidul bisa jadi desa wisata, bahkan ada sebagian warga yang melakukan penolakan. Berkat pengembangan BUMDes, maka pihaknya bisa melakukan kolaborasi dan pemberdayaan masyarakat pada bidang ekonomi kreatif. Bentuk pemberdayaan Bumdes adalah kolaborasi dengan masyarakat membeli hasil panen dan memfasilitasi ruang sentra produksi UMKM.

Desa Megulung Kidul pun memiliki BUMDes Kridha Manunggal Jaya berdiri pada tanggal 19 Juli 2020 dan telah menciptakan bermacam inovasi untuk meningkatkan perekonomian desa salah satunya yaitu Agro Resto Cafe yang menawarkan Taman Anggur, Coffee Shop, Edukasi dan pembibitan Taman Anggur.

Selain itu, BUMDes Kridha Manunggal Jaya juga membeli dan mengolah hasil panen masyarakat dan membatu memasarkannya. BUMDes juga bekerjasama dengan BRI dalam proses pembayaran menggunakan sistem Brilink, Qris dan Strawberry kasir.

Berkat kerja keras semua elemen desa, Desa Megulung Kidul panen penghargaan di akhir tahun 2022. Malik menyebut, sebelum mendapatkan penghargaan Nugraha Karya Desa Brilian pada November 2022, pihaknya sudah lebih dulu mendapatkan Surat Keputusan Bupati Purworejo yang menyatakan Desa Megulung Kidul sebagai rintisan desa wisata.

“Terus kami juga dinobatkan 5 besar rintisan desa wisata terbaik Kabupaten Purworejo pada November berbarengan dengan dinobatkan sebagai juara satu desa Brilian batch ketiga. Dan masuk ke Desember kami menjadi juara ketiga,” ujarnya.

Dari sederet penghargaan tersebut, membuktikan bahwa Desa Megulung Kidul memiliki potensi yang luar biasa. Hal itu, akhirnya membuat masyarakat di Desa Megulung Kidul semakin sadar akan kebersihan lingkungan, kesadaran terhadap inovasi, dan mengembangkan berbagai potensi desa.

Sumber: liputan6.com