Sapu tepes atau sapu lantai yang terbuat dari sabut kelapa buatan warga Desa Sibalung, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sudah berhasil dipasarkan hingga ke Pulau Sumatera. Usaha limbah kelapa itu pun dianggap menjanjikan bagi warga Desa Sibalung. Saat ini, jumlah perajin sapu sabut kelapa pun semakin bertambah.
Berangkat dari keprihatinan, lahirlah pemikiran untuk mengubah nasib. Melihat masyarakat pada musim panen padi tiba, berbondong-bondong menjadi buruh pemetik padi yg hasilnya tidak seberapa, Mukhlas berinisiatif membuat sapu dari sabut kelapa. Selain mudah dan murah, hasilnya jauh lebih baik daripada menjadi buruh tani.
Nama Inovasi | Sapu Sabut Kelapa |
Pengelola | Pemerintah Desa Sibalung |
Alamat | Desa Sibalung, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah |
Kontak | Mukhlas (Kepala Desa Sibalung> |
Telepon | +62-852-9113-7501 |
Maka Muklas mulai secara mandiri mengenalkan dan membuat sendiri sapu sabut kelapa. Sampai kemudian masyarakat sekitar tertarik untuk mengikuti jejaknya. Takdir membawa Muklas menjadi Kepala Desa Sibalung. Membuatnya lebih mudah memasyarakatkan sapu sabut kelapa. Ditambah dengan sentuhan teknologi tepat guna, industri sapu sabut kelapa makin menggeliat di Desa Sibalung.
Sapu merupakan kebutuhan rumah tangga yang tak mungkin ditinggalkan. Penjualannya pun sangat lancar. Bahan baku sabut kelapa dan bambu begitu mudah dicari di Sibalung. Harganya juga murah, sehingga bisa menjadi peluang usaha.
Harga satu buah sapu dari perajin sekitar Rp 3000. Sedangkan modal yang digunakan sekitar Rp 900. Rata-rata, satu keluarga membuat dua kodi perhari. Keuntungannya jelas terlihat. Maka dari itu banyak warga tertarik jadi perajin sapu tepes.