Ampar ampar pisang
Pisangku balum masak
Masak bigi di hurung bari-bari
Masak bigi di hurung bari-bari
Manggalepak manggalepok
Patah kayu bengkok
Bengkok dimakan api
apinya cang curupan

Beragam jenis budaya dapat ditemui di Indonesia tercinta ini. Karena keanekaragaman budayanya pula, di setiap daerah pasti memiliki lagu daerah. Tidak terkecuali di Kalimantan, khususnya Kalimantan Selatan. Desa Kalintamui merupakan desa yang terletak di Kecamatan Banjang, Kabupaten Hulu Sungai Utara, Provinsi Kalimantan Selatan.

Desa ini memiliki luas wilayah sekitar 1,5 Km2. Berdasarkan data BPS pada Tahun 2015, jumlah penduduk Desa Kalintamui kurang lebih berjumlah 809 jiwa dengan kepadatan penduduk per km 2 sebesar 539 jiwa.

Pendapatan Desa Kalintamui sebesar Rp 1,02 Milliar utamanya berasal dari Dana Desa yang mencapai Rp746 juta (72%) dari keseluruhan. Dari total dana yang didapat, sebagian besar Dana Desa yang ada dialokasikan untuk pembangunan fisik baik sarana maupun prasarana demi kemaslahatan desa.

Kucuran anggaran yang besar dari APBN untuk desa, galibnya harus memberikan banyak manfaat bagi warga perdesaan. Satu hal yang harus dipastikan adalah dana desa bisa membantu menurunkan kemiskinan dan mengangkat kesejahteraan warga.

Ekonomi kreatif merupakan salah satu program utama yang digalakkan pemerintah. Oleh karena itu pembangunan di sektor ekonomi kreatif diwujudkan dengan adanya Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) “Harapan Masa”. Tempat penggilingan, penjemuran bahkan gudang penyimpanan padi bagi masyarakat desa disediakan bagi yang belum menjual hasil panennya. Pada 2017, tempat penjemuran padi ini menjadi sumber pendapatan desa.

Selain untuk mengembangkan ekonomi kreatif, karena mayoritas mata pencarian penduduk Desa Kalintamui adalah bercocok tanam dan peternakan, maka demi membangun kehidupan masyarakat desa, sebagian besar Dana Desa yang didapat, digunakan untuk membuat JUT (Jalan Usaha Tani). Jalan ini merupakan jalan yang biasa digunakan masyarakat desa untuk menuju persawahan.

Dahulunya jalan ini hanya menggunakan kayu ulin sebagai landasannya, dan sangat kecil. Dengan adanya Dana Desa ini, jalan tersebut sudah berganti menjadi jalan permanen yang bahkan bisa dilewati oleh mobil pick up, walaupun jaraknya sangat sedikit, hal ini diharapkan dapat membantu petani untuk memudahkan dalam pengangkutan hasil pertanian. Dana Desa yang telah digelontorkan untuk pembuatan jalan inisebesar Rp372 juta dan masih menunggu pencairan tahap II.

Upaya peningkatan dalam sektor pendidikan diwujudkan pula dengan dibangunnya Gedung “KB CEMERLANG” yang digunakan untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) pada pagi hari dan Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) pada sore hari sekaligus perpustakaan bagi masyarakat desa.

Pembangunan infrastruktur pun tak luput dari sentuhan Dana Desa. Pembangunan jalan pemukiman bagi masyarakat yang dulunya berupa jalan tanah dan sulit dilalui kendaraan beroda empat dilakukan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sekarang, kendaraan roda empat dapat melalui jalan permukiman dengan mulusnya.

Desa Kalintamui menjadi bagian dari kisah sukses desa dalam penggunaan Dana Desa. Penggunaan Dana Desa yang berfokus pada penggerakan ekonomi kreatif (BUMDes Harapan Masa), menjadi kunci sukses dalam membangun desa. BUMDes ini menjadi jawaban atas masyarakat yang kesulitan dalam menjual hasil pertaniannya.

Kisah menarik di sini yang bisa kita lihat dengan penggunaan Dana Desa yang berfokus pada satu bidang, akan merambah pada keberhasilan bidang lainnya. Semoga hal ini bisa menjadi pemacu bagi desa lain dalam membangun desanya.