Jatiroto adalah sebuah desa di Kecamatan Jatiroto, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Desa ini mempunyai luas 776 ha dan terletak pada ketinggian 29 mdpl. Jatiroto terdiri dari empat dusun, Persil Jatiroto, Krajan, Kotokan, dan Curahwedi, dengan jumlah penduduk sebanyak sebelas ribu jiwa.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Lumajang menetapkan Desa Jatiroto sebagai Desa Wisata Religi dan Agro Wisata Tanaman Jeruk. Selain itu, Jatiroto juga merupakan salah satu penyuplai terbesar tanaman tebu sebagai bahan baku utama pembuatan gula pasir di Indonesia.
Di Desa Jatiroto, Dana Desa telah mendukung kesuksesan pembangunan Jalan Poros desa yang merupakan penghubung antara Desa Jatiroto dengan Kaliboto Lor. Sebelum pembangunan ini, kondisi jalan rusak parah. Jika musim hujan tiba, anak-anak sekolah di desa ini harus memutar jauh dan tidak dapat menggunakan jalan ini.
Kondisi ini juga mengakibatkan kerugian secara ekonomi terutama di sektor pertanian dan perdagangan dan juga menyusahkan warga masyarakat yang mau berziarah ke makam Kyai Wates.
Jalan yang merupakan akses penghubung dua desa sangat dibutuhkan keberadaannya sehingga sangat mendesak untuk dilakukan pembangunan. Maka dimulailah pembangunan jalan ini dengan kontruksi rabat beton.
Tekstur dan kontur tanah yang bergelombang menjadi alasan utama kenapa dipilih kontruksi ini. Kegiatan ini menelan biaya 282 juta rupiah. Saat ini masyarakat sangat merasakan manfaat dibangunnya jalan Poros desa ini.
Anak anak sangat senang karena tidak harus memutar jauh lagi jika menuju ke tempat sekolahnya, para petani tersenyum dengan lancarnya akses transportasi, dan para pedagang kecil bisa menjajakan dagangannya dengan lebih mudah.
Sumber Keuangan Desa berasal dari APBN, APBD, dan Pendapatan Asli Desa dengan porsi APBN (alokasi Dana Desa) sebesar 904 juta rupiah. APBD sebesar 840 juta rupiah dan Pendapatan Asli Desa sebesar 27 juta rupiah. Dana dari APBD tersebut meliputi ADD sebesar 701 juta rupiah, bagian pajak dan retribusi daerah sebesar 10 juta rupiah dan bantuan keuangan kab sebesar 128 juta rupiah.
Total alokasi Dana Desa untuk tahap I yang telah direalisasikan sebesar 512 juta rupiah atau 57% dari total alokasi. Sementara itu capaian output tahap I telah mencapai 100%.
Dana desa juga digunakan di bidang pembangunan dan bidang pemberdayaan dalam kerangka penanggulangan kemiskinan, dan pembangunan kantor desa. Manfaat lain Dana Desa di Jatiroto adalah untuk menyediakan air bersih di Dusun Kotokan. Hal ini dilatar belakangi dengan susahnya masyarakat mendapatkan persediaanan air untuk kebutuhan dasar minum dan memasak, terutama disaat musim kemarau.
Pengeboran sumur dilaksanakan pada bulan September-Oktober 2016 oleh warga Jatiroto. Keberadaan sumur bor ini meningkatkan ekonomi warga terutama di sektor perikanan yaitu kolam lele dan nila, kemudian juga mengurangi biaya masyarakat untuk membeli air bersih dan meningkatkan kualitas hidup dan sanitasi lingkungan bagi warga Jatiroto.
“Masyarakat merasa lebih nyaman dengan telah dibangunnya jalan di depan rumah mereka dan perekonomian warga semakin menggeliat karena jalan kini lebih mudah untuk dilewati kendaraan,” jelas Nujum, Kepala Desa Jatiroto.