Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Bonto Sunggumanai di Kecamatan Pattalassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, memiliki sejumlah inovasi. Mereka mengelola unit usaha produksi paving blok, beton kanstin, dan batako. Selain itu, ada unit usaha perdagangan hasil pertanian, seperti jual beli gabah, jagung, dan ubi.
BUMDes Bonto Sunggumanai juga merambah sektor usaha agribisnis dan hortikultura dengan budidaya dan supply jagung baby corn, unit jasa lembaga keuangan mikro desa (LKMD) peminjaman modal UMKM, dan unit usaha loket resmi pembayaran online (PPOB), dan agen BRI-Link. Wow!
Untuk perdagangan hasil pertanian, BUMDes membeli hasil pertanian masyarakat sesuai harga di pasaran dan harga Bulog (Badan Urusan Logistik). Permainan harga yang dilakukan para tengkulak juga dapat ditekan karena kehadiran lembaga ekonomi desa ini.
Luas lahan pertanian produktif di Desa Sunggumanai cukup luas, sekitar 230 hektar. Lahan pertanian di desa ini telah yang didukung oleh sistem irigasi, dua bendungan, dan satu pelimpah. Tak heran, dengan luasan lahan tersebut Desa Sunggumanai dapat menhasilkan 1.500 ton gabah permusim atau satu kali panen,
Unit usaha tani termasuk bisnis yang menjanjikan. Pada 2018, BUMDes mengelola modal usaha sebesar Rp 160 juta untuk mengasilkan omset usaha sebesar Rp 1.050.000.000. Keberhasilan ini tak lepas dari besarnya kepercayaan yang diberikan masyarakat untuk pengelola BUMDes.
Kunci sukses BUMDes Sunggumanai terletak pada besarnya pelibatan masyarakat. Sejak awal, Pemerintah Desa meyakinkan para pengurus dan pengelola BUMDes bahwa tujuan berdirinya lembaga ini tak sekadar mengejar profit, tapi memberdayakan masyarakat, termasuk membuka lapangan kerja di desa.
Kini, masyarakat Desa Sunggumanai merasa bangga dengan adanya BUMDes, terlebih lembaga ini mampu menjuarai lomba di tingkat Provinsi Sulawesi Selatan pada 2019.