Desa Gunung Ulin terletak di Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru. Desa ini berada di daerah perbukitan, pada ketinggian 200 – 300 meter di atas permukaan laut. Jenis tanah pada umumnya podsolik merah. Pada masa lalu, akses jalan menuju desa ini sangat sulit. Banyak diantaranya penduduknya yang menganut aliran Islam Jamaah.
Nama inovasi | : | Integrasi pesantren dan sekolah kejuruan |
Pengelola | : | Yayasan Darul Falah |
Lokasi/alamat | : | Desa Gunung Ulin Kecamatan Pulau Laut Utara Kabupaten Kotabaru Provinsi Kalimantan Selatan ( Kalsel ) |
Contact person | : | Rizal Pahlevi (Ketua Yayasan) |
Telepon/HP/email | : | +62 853 8996 9699 |
Etnis Banjar, Bugis, Jawa dan Madura hidup berdampingan di Desa Gunung Ulin. Pada umumnya, mereka mengandalkan kehidupan dari usaha bertani dan berkebun. Sekitar lima belas tahun yang lalu, Rizal Pahlevi masuk dan memperkenalkan ajaran agama berdasarkan paham ahlussunnah wal jamaah dan tradisi beragama ala Nahdlatul Ulama ke lingkungan ini. Atas dukungan beberapa tokoh masyarakat, alumni Ponpes Darussalam Martapura dan IAIN Antasari ini kemudian membangun Pondok Pesantren Darul Falah di Desa Gunung Ulin. Ciri khas pesantren yang dapat dibedakan dengan lembaga pendidikan lain:
- Adanya hubungan yang akrab antara santri dengan kyai atau gurunya
- Santri taat dan patuh kepada kyai atau gurunya
- Santri hidup secara mandiri dan sederhana
- Adanya semangat gotong-royong dalam suasana penuh persaudaraan
- Para santri terlatih hidup disiplin dan tirakat
Kehidupan ini juga dijalani para santri yang mondok di Darul Falah, banyak yang berasal dari luar Desa Gunung Ulin. Kelebihan pesantren sebagai pusat intelektualitas dan moralitas, menjadi modal dasar dalam perbaikan kondisi sosial. Berdasarkan analisa kebutuhan masyarakat, pada lingkungan pesantren ini kemudian dikembangkan juga SMP dan SMK Pelayaran. Pola belajar santri kemudian disesuaikan dengan tuntutan kurikulum yang berlaku pada sistem pendidikan formal.
- Pagi hingga siang, para santri mempelajari pendidikan umum/kejuruan sebagai siswa di SMP/SMK Pelayaran
- Sore hingga malam, para santri mengaji dan mempelajari kitab-kitab fikih di pesantren
- Pada hari Sabtu, dilakukan kajian dan pendalaman untuk materi ke-aswaja-an dan ke-NU-an
- Pada hari-hari tertentu, ada praktek sebagai awak kapal khusus untuk santri yang menjadi siswa SMK
Atas kepercayaan mayoritas masyarakat setempat, Rizal Pahlevi terpilih sebagai kepala desa pada tahun 2014. Mantan pengurus NU dan Anshor Kabupaten Kotabaru ini kemudian terpilih sebagai Ketua Asosiasi Kepala Desa/APDESI Se-Kecamatan Pulau Laut Utara pada tahun 2017. Dana Desa masih digunakan untuk pembangunan infrastruktur fisik dan fasilitas umum yang masih kurang dan menjadi kebutuhan warga desa. Namun pada APBDes 2018 sudah mulai diarahkan untuk pengembangan BUMDes, ada rencana juga mengembangkan telaga atau waduk yang ada di sana sebagai lokasi wisata desa.
Untuk mengembangkan pesantren, Rizal Pahlevi menjalin kerjasama dengan beberapa lembaga dan donator perorangan. Sumbangan tersebut digunakan untuk melengkapi fasilitas yang masih kurang maupun kebutuhan santri dari keluarga yang kurang mampu. Dengan menyampaikan pesan-pesan dan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin, Rizal dan santri-santri Darul Falah tetap bisa hidup berdampingan dengan penduduk yang berbeda paham. Menurut Rizal, pesantren dan desa yang dipimpinnya masih memerlukan dukungan dari pemerintah dan pihak-pihak terkait lainnya.*****