Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang tengah mengembangkan destinasi wisata desa bernama “Panorama Jurang Toleh”. Lokawisata Panorama Jurang Toleh menawarkan kesejukan hutan tropis dan keindahan alam dengan latar Bendungan Karangkates.
Lokawisata ini terletak di Dusun Jatimulyo, wilayah Desa Jatiguwi paling selatan. Daerah ini memiliki hutan kayu yang berbatasan langsung dengan Bendungan BJB Karangkates. Pemerintah Desa Jatiguwi berkeyakinan bila potensi tersebut dikelola dengan baik maka dapat menjadi solusi bagi peningkatan ekonomi masyarakat.
Nama Inovasi | Wisata Desa “Panorama Jurang Toleh” |
Pengelola | Karang Taruna “Muda Karya” |
Lokasi | Dusun Jatimulyo, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, Jawa Timur |
Kontak | Andi (Ketua Karangtaruna) |
Telepon | +62-896-8060-2151 |
Pengembangan Lokawisata Panorama Jurang Toleh terinspirasi oleh kesuksesan desa-desa di Kabupaten Malang dalam pengembangan wisata desa. Ada Kafe Sawah di Desa Pujon Kidul, Kampung Warna-warni di Desa Jodipan, dan Kampung Topeng di Desa Tlogowaru. Lewat wisata desa, mereka mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan Pendapatan Asli Desa (PAD). Tak heran, kisah sukses itu memicu desa-desa lainnya untuk melakukan praktik serupa.
Setelah proses perencanaan yang panjang sejak 2015, akhirnya pada 2016 pembangunan “Panorama Jurang Toleh” disetujui dan dimasukkan ke dalam Rencana Kegiatan Pembangunan Desa (RKPDes) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) tahun 2017. Pengelolaan wisata desa tersebut, dilakukan oleh Karang Taruna Desa Jatiguwi di bawah kendali Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Dalam pelaksanaanya, para pemuda yang tergabung di Karang Taruna Jatiguwi mengalami sejumlah hambatan, seperti pembuatan laporan keuangan belum sesuai dengan kaidah akuntansi dan operasional kerja yang belum terjadwal dengan baik. Hal ini dikarenakan usaha ini masih relatif baru bagi para pemuda desa itu.
Secara umum, pembangunan Wisata Desa “Panorama Jurang Toleh” sampai saat ini mampu memberikan dampak positif secara ekonomi kepada masyarakat. Banyak warga desa yang sebelumnya belum memiliki pekerjaan, telah mendapatkan profesi baru misalnya petugas operasional, penjual makanan, penjual souvenir, petugas parkir dan sebagainya.
Diolah dari http://inovasidesamalangkab.com