Banyak yang mempercayai, internet membuka peluang bisnis baru. Warga Desa Sejiram pun telah membuktikan, lapangan kerja mampu tercipta setelah internet hadir. Bisnis jeruk milik penduduk berkembang semakin pesat berkat keberadaan jaringan internet di Desa Sejiram.
Desa Sejiram terletak di Kecamatan Tebas, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat. Bisnis voucer internet adalah salah satu bentuk program INSANAK dari BUMNDesa Maju Bersama di desa itu. Bahkan, penjualan voucher melibatkan warga desa yang membuka warung kelontong di desa, seperti warung sayur dan jajanan anak-anak.
Voucer internet INSANAK terdiri dari tiga pilihan, yakni 3 jam dengan harga Rp 2.000. Kemudian voucer INSANAK Rp 5.000 untuk akses internet selama 12 jam dan Rp 50.000 untuk sebulan.Voucher 3 jam menjadi primadona layanan, setiap hari bisa laku 10-30 voucer per mitra BUMDes.
Skema kemitraan bisnis ini sangat mudah, bahkan tidak perlu pendaftaran. para mitra cukup belanja voucer ke Desa Mart yang dikelola BUMNDesa Maju Bersama. Selanjutnya, mitra akan mendapatkan satu buah smartphone untuk transaksi voucer internet. Dari hasil setiap penjualan voucer, pedagang mendapat untung 20%.
BUMDesa Maju Bersama mencatat sudah ada sekitar 800 mitra pedagang voucer. Khusus untuk voucer 3 jam, setiap hari mampu terjual lebih dari 1.100 voucher. Para mitra antusias berjualan voucer internet, karena bisnis ini tanpa risiko tapi keuntungannya 20%. Kini mitra BUMDes mencapai 750 orang.
INSANAK mampu menciptakan lapangan kerja di Desa Sejiram. Dengan INSANAK, BUMDesa Maju Bersama mampu memberi gaji tetap untuk enam karyawan. Kemudian, 16 orang pekerja tak tetap yang semuanya dari pemuda-pemudi di desa.
Awalnya, bisnis BUMDesa Maju Bersama hanya memiliki unit kerja pertanian yang bergerak dibidang jual beli sarana produksi pertanian. Sejak BUMDesa Maju Bersama mengembangkan layanan INSANAK, sejumlah lini bisnis baru lahir. Kini unit kerja BUMDesa Maju Bersama meliputi internet, Desa Mart, gedung olahraga, sablon digital, dan jasa mobil pick up. Semua unit kerja tersebut berhasil memberikan pendapatan secara rutin.
Ke depan, BUMDesa menyiapkan unit kerja baru, yakni digital. Unit kerja ini akan bergerak di bisnis software development dan multimedia. Sofware development menyediakan jasa pembuatan aplikasi dan website untuk perorangan maupun instansi. Sektor multimedia akan melayani jasa pembuatan video, animasi, grafis, dan pemetaan, termasuk pelatihan.
Di luar BUMDesa, masyarakat juga merasakan besarnya manfaat kehadiran internet. Sebelum ada internet, warga yang berprofesi petani jeruk harus berkeliling dari desa ke desa di Kabupaten Sambas untuk menjajakan bibit jeruk. Kini, dengan adanya internet, ia memanfaatkan sosial media yaitu Facebook untuk menjual bibit jeruk. Hasilnya, Anto mengaku memiliki pelanggan dari berbagai kota di Kalimantan, Sulawesi, Jawa dll. Hasil penjualan secara online berbuah manis. Mereka mampu mengepakkan sayap bisnisnya.
Sumber: Kontan