Akhir-akhir ini, semakin banyak objek wisata di daerah Bojonegoro yang mendapat tempat sebagai destinasi wisata favorit. Bojonegoro memiliki sejumlah surga kecil yang tersembunyi, salah satunya bernama Negeri Atas Angin.
Negeri Atas Angin adalah sebutan bagi sebuah tempat di Desa Deling, Kecamatan Sekar, Bojonegoro. Desa Deling merupakan desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Madiun. Objek wisata Negeri Atas Angin merupakan bentuk inovasi desa yang mampu mengangkat nama Desa Deling di papan atas Desa Wisata di Kabupaten Bojonegoro.
Objek wisata ini memberikan ruang pandang saujana di atas puncak yang tentunya akan membuat anda terkagum-kagum dan mensyukuri keindahan yang maha kuasa. Untuk mencapai tempat ini, perjalanan yang anda lalui cukup mudah karena letaknya yang hanya berada di ketinggian 650 Mdpl.
Nama Inovasi | Negeri Atas Angin |
Pengelola | Kelompok Sadar Wisata Desa Deling |
Alamat | Desa Deling, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur |
Penanggung Jawab | Didik (Kepala Desa Deling) |
Kontak | +62-857-3384-6588 |
Fasilitas | Gazebo, Rumah Inap, Parkir, Mushola, Toilet, dan Sarana Air Bersih, Proses pengembangan wisata yaitu pembuatan kolam renang serta flying fox dan sarana penunjang lainnya |
Untuk bisa menikmati keindahan alam di negeri atas angin ini, anda harus menaiki bukit yang dinamakan bukit cinta oleh warga setempat. Kenapa dinamakan bukit cinta? Dari cerita atau mitos masyarakat terdahulu, bukit cinta ini adalah tempat pertemuan pertama kali Ratu Sekar Sari dengan Raden Atas Aji. Ratu Sekar Sari yang berasal dari Madiun saat itu sedang dikejar-kejar oleh pasukan Kerajaan Majapahit sehingga melarikan diri sampai ke wilayah Bojonegoro dan bertemu dengan Raden Atas Aji di puncak bukit cinta tersebut.
Di tengah keindahan dari Negeri Atas Angin ini anda dapat berfoto-foto dan merasakan kesegaran udara di tempat ini. Kapan moment yang pas untuk menikmati keindahan negeri atas angin? Ada beberapa pilihan waktu untuk menyaksikan fenomena alam dari puncak bukit cinta. Moment langka ini akan di dapat saat sunrise tiba tepatnya di pagi hari sebelum matahari memecahkan gumpalan-gumpalan awan yang melayang-layang.
Berkesempatan menjelajah alam negeri atas angin bersama teman-teman saya, gabungan beberapa komunitas di Bojonegoro, yaitu : Kelas Inspirasi Bojonegoro, Sahabat Inspirasi, ( KFI ) Komunitas Fotografi Indonesia Wilayah Bojonegoro Jawa Timur, dan Genyo Merch yang bergabung menjadi Generasi Sadar Wisata Bojonegoro. Itu merupakan pengalaman tidak sederhana yang akan selalu lekat dalam ingatan saya. Hadir setangkup rindu di hati setiap kali saya mengingatnya. Menceritakannya di sini, membuat rasa rindu itu kian menggebu.
Ricik Air Menenangkan di Air Terjun Sujonopuro
Sujonopuro ini merupakan salah satu air terjun tersembunyi di Atas Angin. Terletak di Desa Atas Angin, Kecamatan Sekar, Kabupaten Bojonegoro. Perjalanan menuju objek wisata ini kami tempuh dengan sepeda motor. Hamparan bukit dan ladang-ladang sayur, mendominasi pemandangan sepanjang perjalanan menuju Sujonopuro.
Air terjunnya sangat jernih, memancarkan pemandangan air yang atraktif. Ricik airnya terdengar menenangkan, membangkitkan rasa untuk main air, namun tiada genangan yang bisa dijadikan tempat berendam karena air terus mengalir menuruni bukit. Entah di mana ujungnya. Yang pasti konon katanya yang mencuci muka atau minum air dari air terjun ini bisa awet muda.
Memandangi selendang air diiringi suara buncah ricik air terjun, ditambah udara sejuk dan pemandangan yang begitu elok, menghadirkan rasa tentram di jiwa. Membuat kami betah berlama-lama di tempat ini.
Mengejar Matahari Terbit di Bukit Cinta
Berkunjung ke Atas Angin kurang lengkap bila tidak singgah di puncak Bukit Cinta. Apa yang bisa dilihat di puncak Bukit Cinta? Apa lagi kalau bukan eksotisme golden sunrise. Inilah bukit yang paling diincar sebagai tempat untuk menyaksikan matahari terbit di dataran tinggi Atas Angin. Kami sangat beruntung karena bisa mendapatkan cuaca yang bagus ketika berkunjung kesana, sehingga bisa menikmati keindahan fenomena alam golden sunrise di puncak Bukit Cinta sepenuhnya.
Untuk mengejar sunrise, kami menginap semalam di atas bukit. Berbagai perlengkapan kami bawa, seperti tenda, alas tidur, peralatan masak, perlatan ibadah dan berbagai kebutuhan logistik lainnya. Puncak Bukit cinta memang tidak jauh tapi jalan menuju puncak terjal bukan main. Pengalaman mendaki Bukit cinta ini menjadi salah satu pengalaman berharga yang didapat dari negeri atas angin. Tapi tenang, ada alernatif jalan lain yang tidak terjal kog, tapi lumayan jauh dan lama untuk sampai ke atas.
Jika anda ingin berwisata kuliner di tempat ini, anda harus mencicipi makanan khas yang akan menggugah selera makan anda. Anda bisa menikmati Soto Raja Atas Angin yang rasanya berbeda dengan rasa soto biasanya. Kebanyakan orang yang memakannya akan selalu makan dengan porsi lebih.
Kami juga beruntung bisa bertemu dengan Pak Didik, kepala desa Desa Deling sewaktu camping di puncak bukit cinta. Beliau bercerita banyak sekali tentang rencana-rencana pengembangan wisata negeri atas angin kedepannya.
Selama ini kecamatan Sekar dianggap kecamatan yang paling terpinggirkan. Akhirnya niatan 6 kepala desa dari kecamatan Sekar untuk menggembangkan Sekar sebagai empat wisata ini di awali dengan patungan masing-masing 25 juta per-desa.
Rencananya di tempat ini akan di bangun kolam renang seperti di Bali yang tidak di beri batasan-batasan, sehingga para pengunjung bisa menikmati langsung keindahan pemandangan di sekitar. Selain itu juga akan di bangun flying fox, akan di tanami berbagai macam bunga, dan wisata kuliner.
Keindahan pemandangan alam kawasan Atas Angin telah banyak memukau wisatawan yang datang dan memberi kesan mendalam secara pribadi. Mulai dari bukit-bukit yang berwarna hijau, keindahan alam kawasan ini sungguh luar biasa. Fenomena keindahan dataran tinggi Atas Angin sungguh mengagumkan.
Bagaimana? Ternyata Atas Angin sangat unik kan? Inilah wajah Bojonegoro yang harus kita banggakan dan kita jaga kelestariannya. Jangan sampai orang-orang luar sibuk menjaga apa yang kita miliki tapi kita tidak tahu apa pentingnya menjaga budaya dan alam kita. Malu rasanya. So, welcome to Negeri Atas Angin , guys!