Menulis merupakan kegiatan untuk menuangkan gagasan yang kita miliki. Agar gagasan yang kita pikirkan tidak menguap begitu saja, maka penuangan dalam bentuk tulis merupakan jalan yang paling membantu. Setiap orang yang memiliki pengetahuan tertentu dapat menjalankan aktivitas ini.
Selain itu, kegiatan menulis memiliki manfaat yang cukup banyak. Di antaranya, menulis sebagai alat komunikasi, menulis juga berguna untuk menyebarkan nilai-nilai yang kita miliki.
Bagi guru, manfaat menulis itu menjadi sangat membantu untuk menjalankan tugasnya dalam mentransformasikan pengetahuan dan nilai-nilai. Ketika guru akan mentransformasikan gagasan, pengetahuan, dan nilai-nilai, hasil penulisannya akan semakin membantu tujuannya.
Masalahnya, tidak banyak orang (guru) yang memiliki karya tulis. Manurut banyak orang (guru) bahwa menulis itu sulit. Ada yang mengeluh bahwa mereka tidak memiliki bakat untuk menulis. Untuk itu perlu kita dengarkan pendapat Albert Einstein, seorang fisikawan tersohor bahwa keberhasilan seorang itu ditentukan oleh kerja keras sebesar 99% dan 1% bakat. Jadi, sesungguhnya menulis itu tidak terlalu ditentukan oleh bakat.
Nama Inovasi | Literasi Desa |
Pengelola | Badan Kerjasama Antar Desa Kecamatan Wagir |
Alamat | Jl Raya Parangargo 48 Desa Parangargo, Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Jawa Timur |
Kontak | Iman Suwongso (Sekretris BKAD, Pemandu dan Pendamping Penulisan) |
Telepon | +62-813-4484-5611 |
Website | www.bkadwagir.or.id |
Pada Maret 2017, Iman Suwongso, Sekretaris Badan Kerjasama Antar Desa Kecamatan Wagir, Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur memiliki gagasan untuk menumbuhkan minat menulis bagi pelaku-pelaku di desa. Maka, pada 6 April 2017, dilaksanakan workshop menulis cerita tentang anak bagi Guru Paud dan Kader Generasi Sehat dan Cerdas (GSC).
Ketika dibuka pendaftaran, pesertanya cukup banyak. Karena kelas efektif pesertanya maksimal 25 orang, calon peserta diseleksi dengan mengirimkan karya tulis dengan versi mereka. Dua puluh lima orang itu, diberi pengetahuan tentang motivasi dan teknis menulis. Pemandunya, dilakukan oleh Iman Suwongso sendiri, yang sehari-hari beraktivitas sebagai penulis.
Untuk workshop penulisan ini dirancang tiga kali pertemuan (satu bulan sekali), dan sehari-hari didampingi menggunakan media grup WhatsApp. Peserta workshop ini, kemudian membentuk komunitas Forum Menulis Cerita PAUD.
Mengapa Guru PAUD dan Kader GSC?
Pertama, soal mengorganisir peserta. BKAD Kecamatan Wagir bertanggungjawab program pemerintah GSC di Kecamatan Wagir. GSC sejak tahun 2016 juga memiliki program khusus penanganan PAUD. Jadi, workshop ini dijalankan melalui fasilitasi GSC.
Kedua, mengacu pada manfaat penulisan. Diharapkan Guru PAUD dan Kader GSC memiliki ketrampilan menulis yang dapat dipergunakan sebagai media pembelajaran pada anak didik, anak-anak di desa, maupun masyarakat umum yang mereka fasilitasi.
Ketiga, Guru PAUD dan Kader GSC merupakan warga desa. Ketika mereka sudah terbiasa dan memiliki ketrampilan menulis, dapat membantu desanya mendokumentasi kegiatan desa dalam bentuk karya tulis.
Hasil workshop dan dampingan, 15 dari 25 peserta sudah dapat menulis berbagai cerita. Tiga diantaranya telah memperoleh juara 1, 2, dan 3 lomba Menulis Kisah “Pengalaman Pengasuhan Anak”, dengan juri wartawan Kompas Biro Malang dan wartawan Seputar Indonesia.
Karya mereka sedang dalam proses pengumpulan untuk diterbitkan, diantaranya dipublikasikan di website BKAD Kecamatan Wagir.