Macet, kumuh dan semrawut. Itulah kesan yang hadir saat menggambarkan pasar desa yang ada di Kampung Labanan Makmur. Mengambil tempat tepat dipersimpangan desa yang juga menjadi satu-satunya akses menuju pusat kecamatan, maka hiruk pikuk suara klakson mobil, celoteh ibu-ibu saat tawar menawar, hingga sesekali suara peringatan Polantas mengatur situasi.

Kini, kisah itu tinggal kenangan saja. Pasar Desa itu telah tertib dan tertata. Bermodal tanah desa yang tersedia, dibangunlah pasar desa yang lebih representatif.

Kampung Labanan Makmur berada pada Kecamatan Teluk Bayur, Kabupaten Berau, Kaltim. Dengan Luas wilayah mencapai 5.769,6 Ha dan jumlah penduduk sebanyak 3.198 jiwa atau mencapai 327 Kepala Keluarga. Labanan Makmur sejatinya hanyalah desa transmigran.

Sejak tahun 1982, transmigran dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dan Nusa Tenggara Barat mulai berdatangan. Bermodal keberanian dan keuletan, para transmigran mulai membuka lahan untuk menanam sawit, karet, kelapa hingga gaharu.

Kini, terhampar kebun sawit seluas 398,14 ha, kebun karet mencapai 125 ha, sekitar 12 ha pohon kelapa, 10 ha kebun rambutan, dan terakhir 10 ha tanaman gaharu. Hasil perkebunan yang sangat melimpah ini, perlu difasilitasi dengan infrastruktur yang memadai baik itu akses jalan yang tentunya akan memudahkan proses pengiriman hasil bumi tersebut keluar desa maupun akses pasar sebagai pusat bertemunya penjual dan pembeli.

Dengan akses jalan yang semakin baik dan tersedianya pasar yang layak akan berdampak pada nilai jual yang meningkat sekaligus akan mendorong kesejahteraan warganya.

Untuk Tahun 2017, Kampung Labanan Makmur mendapatkan Dana Desa sebesar Rp 875 juta.

Untuk Kampung Labanan Makmur, Penggunaan Dana Desa difokuskan salah satunya untuk perluasan pasar dan pemisahan antara kios basah dan kios kering. Pasar merupakan tempat paling potensial mendapatkan penghasilan. Sehingga dengan mendirikan pasar yang nyaman, tertata dan tertib, akan mendorong geliat perekonomian setempat.

Apalagi sebagai daerah penghasil rambutan, kelapa, dan hasil bumi lainnya di luar karet dan sawit, keberadaan pasar sangat penting sebagai sarana menjual hasil bumi tersebut pada pihak lainnya. Keberadaan pasar desa akan semakin memudahkan akses masyarakat kepada sumber ekonomi, serta memperkuat basis ekonomi masyarakat daerah.

Pasar Desa merupakan pasar tradisional tempat guyub semua lapisan masyarakat. Seluruh kalangan dapat berinteraksi secara egaliter di pasar desa, tanpa sekat, tanpa status sosial. Mereka disatukan dalam satu transaksi jual beli. Hal ini tentu menjadi salah satu pendukung keharmonisan hubungan sosial di desa Labanan Makmur.

Pembangunan pasar desa dilakukan secara bertahap. Hal ini dilakukan mengingat alokasi dana desa yang diterima tidak memungkinkan untuk membangun pasar desa yang layak sekaligus. Secara perlahan sejak awal tahun 2015, Pasar Desa Labanan Makmur mulai dibangun.

Dimulai hanya beratap metal, berlanjut didirikan tembok hingga pada tahun 2017 semakin diperluas dan dipisahkan antara kios pasar kering dan kios pasar basah. Hal ini semua untuk kenyamanan pembeli sekaligus memudahkan pemeliharaan kebersihan.

Pasar yang dibangun menggunakan dana desa tersebut bukan hanya menjadi sarana pengembangan perekonomian, tapi juga sarana interaksi masyarakat untuk saling mengembangkan niaga yang dilakukannya. Kedepan, beberapa pelatihan bisnis akan dihelat untuk terus mendorong para pedagang mengembangkan perniagaan yang dilakukannya.

Masyarakat sangat berterima kasih dengan adanya perluasan pasar ini. Peluang usaha untuk meningkatkan pendapatan menjadi semakin terbuka dan aktivitas transaksi jual beli menjadi lebih nyaman. Kedepannya, Dana Desa diharapkan dapat terus memainkan peran dalam mendorong perekonomian lokal.

Pembuatan pasar menggunakan Dana Desa sebagai sarana niaga sangat tepat dilakukan untuk Desa Labanan Makmur. Perluasan dan pengembangan pasar menjadi bukti bahwa pasat tradisional memberikan dampak yang signifan pada warga, dan perlu dilanjutkan pengembangannya.

Pemilihan atas pemanfaatan Dana Desa sangat berpengaruh pada keberhasilan desa. Setiap desa mempunyai potensi yang berbeda, dan bagaimana Dana Desa dimanfaatkan untuk pengembangan potensi itulah yang menjadi kunci sukses.