Desa Patih Selera memiliki perhatian besar pada pengelolaan sanitasi rumah tangga. Tidak semua rumah tangga memiliki instalasi pengelolaan sanitasi yang baik sehingga pemerintah desa berinovasi menata dan merencanakan sanitasi rumah tangga secara komunal. Inovasi ini mampu menjawab kebutuhan atas sanitasi dan menghasilkan energi biogas yang bermanfaat.
Desa Patih Selera terletak di Kecamatan Belawang, Kabupaten Barito Kuala, Provinsi Kalimantan Selatan. Sanitasi merupakan istilah yang digunakan untuk menunjukkan kebersihan air pakai dan pengelolaan air bekas pakai atau air limbah. Pengelolaan air limbah pada rumah tangga umumnya didominasi oleh limbah dari aktivitas mandi, cuci, dan kakus (MCK).
Kualitas sanitasi berbanding lurus dengan kualitas kehidupan dan kesehatan masyarakat. Bila sanitasi dalam keadaan yang buruk, besar kemungkinan kondisi kesehatan dan kehidupan masyarakat akan terganggu. Pengelolaan limbah yang tidak terkelola dengan baik, berpotensi mencemari lingkungan yang dampaknya dapat dirasakan oleh masyarakat.
Konsep sanitasi komunal berupa pemanfaatan septic tank yang dapat melayani beberapa toilet. Mereka juga berencana untuk memanfaatkan limbah MCK sebagai biogas yang bermanfaat. Biogas adalah energi yang diperoleh dari limbah organik seperti kotoran ternak atau limbah dapur seperti sayuran bekas. Limbah tersebut mengalami proses penguraian yang disebut digester anaerobik dalam ruang kedap udara.
Komponen utama energi biogas ini adalah gas metana (CH4) dan karbon dioksida (CO2). Kedua gas tersebut dapat terbakar atau teroksidasi dan melepaskan energi, dan manusia dapat menggunakan energi ini untuk kebutuhan sehari-hari. Jumlah komponen gas tergantung pada proses anaerobik dan komposisi bahan baku produksi energi biogas. Semakin tinggi proporsi metana dalam energi biogas, semakin banyak energi yang bisa diperoleh dari biogas.
Biogas sendiri dapat dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai energi alternatif pengganti elpiji dalam memasak dan sebagai bahan bakar pembangkit listrik di genset. Selain itu, biogas dinilai lebih aman bagi bumi karena pembakaran biogas dapat mengurangi gas rumah kaca. Biogas juga dapat mengurangi bau, serangga, dan patogen yang ditemukan di tempat pembuangan sampah tradisional.
Biogas merupakan hasil dari reaktor kedap udara, bakteri yang menghasilkan gas metana dan gas lainnya terurai dan memfermentasi kotoran. Gas yang dihasilkan dimasukkan ke dalam reaktor. Peningkatan produksi gas menciptakan tekanan sehingga dapat dipompa ke dalam rumah. Gas yang dihasilkan tadi bisa digunakan untuk memasak dengan kompor gas atau untuk penerangan dengan lampu. Kompor biogas dapat menghasilkan panas yang cukup, nyala berwarna biru, tidak berbau, dan tidak berasap.
Sumber: Kompasiana