Untuk urusan pemuliaan tanaman padi, Desa Kalensari adalah jagonya. Desa ini menjadi destinasi studi banding desa dan kelompok tani yang ingin belajar pemuliaan benih padi. Berkat kerja keras Pemerintah Desa Kalensari, desa ini mampu mewujudkan desa mandiri benih.

Pemuliaan tanaman padi dimulai dari proses seleksi. Proses seleksi akan melahirkan benih-benih unggul. Proses seleksi dilakukan di lahan ujicoba. Petani melakukan proses seting lahan agar mudah mengamati kemajuan dan sifat-sifat benih. Selanjutnya mereka melakukan pengamatan secara berkala, kodifikasi hasil pengamatan, tak terkecuali pencatatan silsilah GH. 

Nama InovasiDesa Mandiri Benih
PengelolaPemerintah Desa Kalensari
AlamatDesa Kalensari, Kecamatan Widasari, Kabupaten Indramayu, Provinsi Jawa Barat
Kontrak PersonIr Masroni (Kepala Desa Kalensari)
Telepon+62-812-1439-5955
Websitehttp://kalensari-widasari.desa.id

Di lahan itu, para petani Desa Kalensari, melahirkan galur-galur tanaman. Mereka menyebut benih hasil ujicoba sebagai GH atau Galur Harapan.Tugas petani pemulia tanaman adalah mencari galur-galur terbaik untuk mendapatkan benih varietas terbaik.

Dalam ilmu pertanian, galur adalah keturunan hasil persilangan yang mempunyai karakter agronomis tertentu dan biasanya belum mencapai kemantapan dan belum diberi nama. Sementara, GH merupakan keturunan hasil persilangan yang mempunyai karakter agronomis tertentu. GH biasanya belum mencapai kemantapan dan belum diberi nama.

Pada pertengahan 2017, Desa Kalensari  mampu menghasilkan 380 GH. Ada varietas Pemuda Idaman, Gadis Indramayu, Rangbo, Bujang Berinai, Karangdukuh, dan lainnya. Bahkan, pada 2016, Menteri Pertanian melounching Varietas Inpari 44 Agritan hasil kerja keras Darmin, salah satu petani dari Desa Kalensari.

Pengetahuan dan keterampilan atas benih hampir merata di kalangan petani. Pemuliaan benih menjadi pengetahuan kolektif warga Desa Kalensari. Tak jarang, pemerintah desa dikirim menjadi instruktur ke daerah-daerah lain yang membutuhkan.