BUM Desa Sei Tawar Berkarya Memanfaatkan Tepian Pantai untuk Budidaya Kerang dan Kepiting

Desa Sei Tawar, Kecamatan Panai Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Sumatra Utara terus berbenah. Mereka berinovasi untuk memanfaatkan wilayah tepian pantai sebagai pusat budidaya kerang dan kepiting. Usaha ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sei Tawar Berkarya. Budaya kerang dan kepiting menjadi mata pencaharian alternatif warga desa yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan.

Gagasan budidaya kerang dan kepiting digodog dalam Musyawarah Desa Sei Tawar 2017. Masyarakat desa yang mayoritas berprofesi sebagai nelayan mengusulkan agar pemanfaatan dana desa lebih diprioritaskan untuk menggerakan ekonomi desa. Sebagai nelayan, mereka kadang menghadapi kendala cuaca sehingga tidak melaut. Untuk itu, pemerintah desa perlu mengembangkan lapangan usaha alternatif untuk mata pencaharian tambahan selain melaut.

Mendengar aspirasi dari warga, Kepala Desa Sei Tawar mengajak Pendamping Desa dapat terlibat dalam pengembangan ekonomi masyarakat. Pilihannya jatuh pada pengembangan BUM Desa sesuai dengan program prioritas Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi.

Lalu, Musyawarah Desa Sei Tawar bersepakat untuk mendirikan BUMDes. Unit usaha yang dijalankan adalah budidaya kerang dan kepiting karena desa ini memiliki potensi tepian pantai yang cocok untuk usaha itu. Musyawarah Desa juga sepakat untuk mengalokasikan Dana Desa sebesar Rp. 332.655.000,- (Tiga Ratus Tiga Puluh Dua Juta Enam Ratus Lima Puluh Lima Ribu Rupiah) sebagai penyertaan modal.

Masyarakat Desa Sei Tawar sangat senang dengan hasil musyawarah. Pada awal 2018, Unit usaha budidaya kerang sudah berjalan, selanjutnya dilanjutkan budidaya kepiting setelah perlengkapan budidaya siap digunakan. Berkat pengalaman melakukan budidaya kerang, pengurus BUMDes akan terus berinovasi mengembangkan unit-unit usaha untuk mengembangkan potensi Desa Sei Tawar.

Aidil Syukri, Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Labuhan Batu