Kerja Program Inovasi Desa Indonesia mulai mendapat tanggapan baik dari para pelaku desa. Portal Inovasi Desa Indonesia sudah menjadi rujukan bagi pemerintah desa dalam menyusun Rencana Kerja Pemerintahan Desa (RKPDes) di wilayahnya.
Program ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan berbagi pengetahuan praktik baik pembangunan dan pemberdayaan di desa. Inovasi Desa Indonesia menargetkan seribu dokumentasi praktik inovasi desa yang selanjutnya akan dibukukan menjadi Katalog Inovasi Desa Indonesia. Direktur Gedhe Foundation, Yossy Suparyo, mengaku optimis target itu kan tercapai hingga penghujung tahun 2017.
“Ini kerja yang menyenangkan. Desa-desa mulai mengirimkan dokumentasi praktik baik yang mereka terapkan di wilayahnya. Meski, kerja-kerja dokumentasi dilakukan secara sukarela tapi progressnya terus meningkat,” ujarnya.
Kunjungan portal Inovasi Desa Indonesia sangat stabil. Meski baru diluncurkan satu bulan, portal ini sudah dikunjungi oleh 1.000 netizen per hari. Statistik kunjungan menunjukkan publik cukup antusias merespon layanan ini.
Seribu praktik inovasi terbagi dalam empat kategori, yaitu inovasi bidang kewirausahaan, peningkatan sumberdaya manusia, infrastruktur, dan seni budaya. Peningkatan mutu program pembangunan dan pemberdayaan desa sangat tergantung pada empat bidang inovasi tersebut.
“Dalam UU Desa secara gambang disebutkan pembangunan desa bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat, dan pengentasan kemiskinan di wilayah perdesaan,” lanjutnya.
Untuk mencapai tujuan pembangunan desa, pemerintah desa musti jeli dalam mengalokasikan anggaran pembangunan dan pemberdayaan. Anggaran desa dapat dibelanjakan untuk pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, pembangunan sarana dan prasarana, dan pengelolaan sumberdaya desa secara berkelanjutan.